Kupang (ANTARA) - PT (Persero) Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur dengan memperbaiki fasilitas pendukung yang ada di bandara tersebut.
"Saat ini kami sedang membangun terminal bandara yang baru, tentu saja ini bagian dari pelayanan kami kepada para penumpang yang menggunakan bandara ini," kata GM PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Barata Singgih kepada Antara di Kupang,Sabtu (29/2) malam.
Ia menyampaikan hal ini berkaitan dengan terobosan yang dikembangkan oleh PT. AP I Bandara El Tari Kupang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat NTT khsusunya di Kota Kupang diusianya yang ke 56 itu.
Ia mengatakan bahwa memang saat ini progres pengembangan terminal bandara El Tari Kupang cukup mengalami keterlambatan dari target sebelumnya yang harusnya selesai pada Desember 2019.
Namun karena memang ada beberapa hal yang harus ditambahkan untuk lebih memberikan kenyamanan kepada para penumpang, maka diperpanjang lagi.
Seorang staf dari PT. Garuda Indonesia memberikan tiga tangkai bunga kepada seorang penumpang yang melakukan check in di konter check in bandara El Tari Kupang, NTT, Jumat (14/02/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama).
"Ya memang, waktu itu saya sampaikan bahwa terminal bandara El Tari akan selesai pada Desember 2019 sebagai kado bagi masyarakat NTT di HUT NTT. Tetapi memang ada beberapa hal yang harus kami tambahkan sehingga sampai saat ini masih dalam pengerjaan," tutur dia.
Ia mengakui bahwa jumlah pengguna jasa di bandara internasional itu setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, oleh karena itu perluasan terminal memang dirasakan sangatlah perlu.
Tetapi Barata juga menambahkan walaupun di tahun-tahun sebelumnya jumlah pengguna jasa di bandara itu meningkat, namun di tahun 2019 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Jika di tahun 2018 jumlah pengguna jasa mencapai 2 jutaan, maka di tahun 2019 jumlah pengguna jasa di bandara itu hanya mencapai 1 jutaan saja.
Sejumlah pesawat parkir di apron Bandara El Tari Kupang. (ANTARA/Kornelis Kaha)
"Hal ini karena beberapa faktor. Diantaranya seperti masalah kenaikan harga tiket. Memang kami akui tahun kemarin itu adalah tahun yang berat buat kami," tambah dia.
Sementara itu Kadis Kadis Perhubungan NTT Ishak Nuka ketika dihubungi mengakui bahwa perkembangan infrastruktur yang dikelolah oleh PT. AP I khususnya di bandara El Tari sangat signifikan.
"Kehadiran AP I di NTT ini sangat luar biasa. Dari waktu ke waktu ada perkembangan yang cukup sigifikan. Hal ini membuktikan bahwa manajemen AP I ingin terus membantu NTT dengan perkembangan bandara itu," ujar dia.
Oleh karena itu, ia berharap agar AP I juga dapat mengambil dan mengelolah beberapa bandara yang ada di NTT seperti di Sumba, Alor, atau daerah lain yang cocok untuk dikembangkan dalam mendukung pariwisata di NTT.
Bandara El Tari Kupang di Ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Dokumentasi)
"Saat ini kami sedang membangun terminal bandara yang baru, tentu saja ini bagian dari pelayanan kami kepada para penumpang yang menggunakan bandara ini," kata GM PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Barata Singgih kepada Antara di Kupang,Sabtu (29/2) malam.
Ia menyampaikan hal ini berkaitan dengan terobosan yang dikembangkan oleh PT. AP I Bandara El Tari Kupang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat NTT khsusunya di Kota Kupang diusianya yang ke 56 itu.
Ia mengatakan bahwa memang saat ini progres pengembangan terminal bandara El Tari Kupang cukup mengalami keterlambatan dari target sebelumnya yang harusnya selesai pada Desember 2019.
Namun karena memang ada beberapa hal yang harus ditambahkan untuk lebih memberikan kenyamanan kepada para penumpang, maka diperpanjang lagi.
Ia mengakui bahwa jumlah pengguna jasa di bandara internasional itu setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, oleh karena itu perluasan terminal memang dirasakan sangatlah perlu.
Tetapi Barata juga menambahkan walaupun di tahun-tahun sebelumnya jumlah pengguna jasa di bandara itu meningkat, namun di tahun 2019 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Jika di tahun 2018 jumlah pengguna jasa mencapai 2 jutaan, maka di tahun 2019 jumlah pengguna jasa di bandara itu hanya mencapai 1 jutaan saja.
Sementara itu Kadis Kadis Perhubungan NTT Ishak Nuka ketika dihubungi mengakui bahwa perkembangan infrastruktur yang dikelolah oleh PT. AP I khususnya di bandara El Tari sangat signifikan.
"Kehadiran AP I di NTT ini sangat luar biasa. Dari waktu ke waktu ada perkembangan yang cukup sigifikan. Hal ini membuktikan bahwa manajemen AP I ingin terus membantu NTT dengan perkembangan bandara itu," ujar dia.
Oleh karena itu, ia berharap agar AP I juga dapat mengambil dan mengelolah beberapa bandara yang ada di NTT seperti di Sumba, Alor, atau daerah lain yang cocok untuk dikembangkan dalam mendukung pariwisata di NTT.