Kupang (ANTARA) - Sebanyak 21 warga Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaporkan meninggal dunia akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang melanda daerah ini selama Januari-Maret 2020.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diperoleh, Rabu (4/3), menyebutkan bahwa penyakit DBD yang melanda enam kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur mengakibatkan 1.831 orang di antaranya terserang DBD yang mengakibatkan pula 21 orang meninggal dunia.
Enam daerah yang sedang dilanda serangan penyakit DBD di Nusa Tenggara Timur yaitu Kabupaten Sikka yang sudah dalam status kejadian luar biasa (KLB) DBD memiliki 1.057 kasus dengan 11 orang meninggal.
Sementara Kota Kupang memiliki 300 kasus dan 4 orang penderita DBD meninggal. Pada 2019 lalu Kota Kupang berstatus KLB DBD dengan jumlah penderita yang meninggal mencapai 8 orang.
Baca juga: Gara-gara DBD, empat warga Kota Kupang meninggal
Baca juga: Dua orang meninggal akibat serangan DBD di Lembata
Sedangkan Kabupaten Lembata mencapai 212 kasus dan dua penderita meninggal akibat serangan penyakit DBD.
Demikian pula di Kabupaten Alor tercatat 98 kasus dan dua orang penderita meninggal dan Kabupaten Belu tercatat 136 kasus dan dua penderita DBD meninggal.
Sedangkan Kabupaten Sumba Timur yang pernah mengalami KLB DBD pada tahun 2019 saat ini hanya memiliki 28 kasus tanpa ada penderita DBD meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Retnowati secara terpisah mengatakan, wilayah Kota Kupang yang terdiri dari enam kecamatan semuannya sudah terpapar kasus DBD.
"Kecamatan Maulafa merupakan daerah yang memiliki kasus DBT tertinggi dengan jumlah penderita yang meninggal mencapai 3 orang," kata Retnowati.
Baca juga: Sembilan anak meninggal akibat DBD di Sikka
Baca juga: Serangan DBD di Kota Kupang terus meningkat
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diperoleh, Rabu (4/3), menyebutkan bahwa penyakit DBD yang melanda enam kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur mengakibatkan 1.831 orang di antaranya terserang DBD yang mengakibatkan pula 21 orang meninggal dunia.
Enam daerah yang sedang dilanda serangan penyakit DBD di Nusa Tenggara Timur yaitu Kabupaten Sikka yang sudah dalam status kejadian luar biasa (KLB) DBD memiliki 1.057 kasus dengan 11 orang meninggal.
Sementara Kota Kupang memiliki 300 kasus dan 4 orang penderita DBD meninggal. Pada 2019 lalu Kota Kupang berstatus KLB DBD dengan jumlah penderita yang meninggal mencapai 8 orang.
Baca juga: Gara-gara DBD, empat warga Kota Kupang meninggal
Baca juga: Dua orang meninggal akibat serangan DBD di Lembata
Sedangkan Kabupaten Lembata mencapai 212 kasus dan dua penderita meninggal akibat serangan penyakit DBD.
Demikian pula di Kabupaten Alor tercatat 98 kasus dan dua orang penderita meninggal dan Kabupaten Belu tercatat 136 kasus dan dua penderita DBD meninggal.
Sedangkan Kabupaten Sumba Timur yang pernah mengalami KLB DBD pada tahun 2019 saat ini hanya memiliki 28 kasus tanpa ada penderita DBD meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr Retnowati secara terpisah mengatakan, wilayah Kota Kupang yang terdiri dari enam kecamatan semuannya sudah terpapar kasus DBD.
"Kecamatan Maulafa merupakan daerah yang memiliki kasus DBT tertinggi dengan jumlah penderita yang meninggal mencapai 3 orang," kata Retnowati.
Baca juga: Sembilan anak meninggal akibat DBD di Sikka
Baca juga: Serangan DBD di Kota Kupang terus meningkat