Kupang (ANTARA) - Badan Nasional PenanggulanganTeroris (BNPT) RI menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar lomba karya jurnalistik tentang terorisme dengan hadiah berupa uang tunai hingga puluhan juta rupiah.

Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly didampingi ketua Bidang Media Massa, Hukum dan Humas FKPT Provinsi NTT, Imanuel Lodja, kepada wartawan di Kupang, Jumat (6/3),  mengatakan perlombaan ini diselenggarakan khusus untuk kalangan jurnalis, yakni wartawan dan pers kampus.

"Ketentuan naskah yang dilombakan adalah karya laporan mendalam (indepth reporting) dan sudah terbit di media massa cetak maupun daring (online)," kata Johanna E. Lisapaly,

Johanna yang juga menjabat Kepala Badan Kesbangpol Provinsi NTT itu menambahkan bahwa syarat naskah minimal 3.000 karakter. Karya akan dinilai oleh beberapa dewan juri dari Dewan Pers, wartawan senior dan FKPT.

Dia menambahkan tulisan yang diikutkan dalam lomba jurnalistik itu harus dipublikasikan atau terbit di media daring dan media cetak dalam periode 12 November 2019 hingga 12 November 2020.

Dia mengatakan panitia lomba mengangkat tema " Mencegah dan Menghadapi Aksi Radikal Terorisme" yang kemudian dibagi menjadi beberapa sub tema.

Subtema pertama, lanjut dia, pengungkapan potensi dan atau jaringan radikal terorisme. Kedua, pengungkapan jaringan bisnis terkait radikal terorisme, serta ketiga perjuangan penyintas dalam menghadapi hidup pasca aksi terorisme, keempat kerja nyata kelompok masyarakat atau individu dalam merawat kearifan lokal, toleransi dan keberagaman.

Setiap peserta hanya diwajibkan menyertakan dua karyanya untuk dilombakan. Panitia juga menyiapkan hadiah hingga puluhan juta rupiah.

Di tahap penjurian, kata dia, tim juri akan memilih 10 peserta dam karya terbaik, namun 32 karya terbaik akan dibukukan oleh BNPT dan FKPT. “Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan lomba bisa buka di www.fkptcenter.or.id,” ungkapnya.

Selain kegiatan lomba jurnalistik, BNPT, melalui FKPT Provinsi NTT juga akan menggelar kegiatan literasi informasi dalam pencegahan terorisme di masyarakat pada tanggal 24-26 Juni 2020 mendatang di Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Kegiatan ini akan menghadirkan peserta dari Babinsa, Babinkamtibmas, Humas Pemda, wartawan, pers kampus, penggiat media sosial, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

"Acara ini kita kemas dengan apik, dengan judul Ngopi Coi (Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia)," tambah mantan Asisten Pemerintahan Setda NTT ini.

Kegiatan pertama, sambungnya melakukan talk show on air di radio, paparan, diskusi, sampai kerja kelompok. Materi yang disampaikan yakni tentang tsunami informasi dalam dunia maya, ciri-ciri hoaks, internet sebagai media propaganda dengan narasumber dari BNPT dan FKPT.

"Tujuannya membuka wawasan bersama, dalam upaya menangkal aksi radikal terorisme di masyarakat," ujarnya.
 
 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024