Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Benyamin Lola mengatakan sekolah-sekolah di daerah itu belum perlu diliburkan karena pandemik global virus corona atau COVID-19.
Selain itu, pihaknya juga belum perlu mengeluarkan larangan kepada sekolah agar menghindari salaman dan cium tangan dengan anak-anak, kata Benyamin Lola kepada Antara, Senin (16/3), terkait tradisi salaman dan cium tangan di NTT, terutama bagi anak-anak sekolah dan guru serta liburan bagi anak-anak terkait pandemik global COVID-19.
"Saya pikir kita menyesuaikan saja dengan perkembangan COVID-19," katanya.
Jika sudah ada kasus COVID-19 di Kupang, maka memang perlu dilakukan pembatasan-pembatasan. Artinya, jika belum ada kasus di Kupang ataupun NTT maka kita tidak perlu bereaksi yang berlebihan, kata Benyamin Lola.
"Jadi kita perlu waspada, tapi kalau masi belum masuk Kupang, saya pikir kita tidak perlu bereaksi yang berlebihan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga belum perlu mengeluarkan larangan kepada sekolah agar menghindari salaman dan cium tangan dengan anak-anak, kata Benyamin Lola kepada Antara, Senin (16/3), terkait tradisi salaman dan cium tangan di NTT, terutama bagi anak-anak sekolah dan guru serta liburan bagi anak-anak terkait pandemik global COVID-19.
"Saya pikir kita menyesuaikan saja dengan perkembangan COVID-19," katanya.
Jika sudah ada kasus COVID-19 di Kupang, maka memang perlu dilakukan pembatasan-pembatasan. Artinya, jika belum ada kasus di Kupang ataupun NTT maka kita tidak perlu bereaksi yang berlebihan, kata Benyamin Lola.
"Jadi kita perlu waspada, tapi kalau masi belum masuk Kupang, saya pikir kita tidak perlu bereaksi yang berlebihan," katanya.