Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agus Payong Boli mengingatkan para pedagang untuk tidak mencari keuntungan dengan menaikkan harga sembako di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

"Jika ada pedagang yang tetap menaikkan harga, maka pada waktunya pak Bupati Flores Timur akan mengevaluasi, dan akan mencabut SITU/SIUPnya," kata Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, Jumat (1/5).

Baca juga: Wabup Flores Timur minta petani tetap mengolah lahan pertanian

Baca juga: Wabup Flores Timur geram dihujat medsos karena memimpin pemadaman

Agus mengemukakan hal itu, ketika menemukan adanya pedagang yang menaikkan harga usai melakukan sidak harga sembilan bahan pokok di sejumlah pasar di wilayah paling Timur Pulau Flores.

"Selama dua minggu terakhir ini, saya melakukan sidak keliling Pulau Adonara, Solor dan daratan Larantuka dan terakhir pagi ini, Jumat, (1/5-red) di Pasar Inpres Larantuka untuk mengecek harga barang-barang sembako di pasar di tengah COVID-19," katanya.

Menurut dia, pedagang-pedagang nakal itu terbukti menaikkan harga sembako dengan kisaran Rp200-Rp400 per barang.

"Karena itu, saya ingatkan kepada para pedagang jangan cari untung di tengah penderitaan rakyat, karena akan ada risikonya," katanya.

Agus juga mengingatkan pengusaha grosir di daerah itu agar jangan menimbun sembako dan bermain dengan mafia harga.

"Mestinya di tengah bencana COVID-19, pedagang jangan cari untung. Selain dosa juga itu kejahatan. Mestinya nurani di pakai dalam hari-hari seperti ini," kata Wabup.


 

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024