Kupang (ANTARA) - Kabupaten Manggarai Barat, sebagai salah satu kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini masuk zona merah COVID-19, dilaporkan mengalami kekurangan peralatan rapid test.
"Saat ini Manggarai Barat mengalami kekurangan peralatan rapid test, sebagai metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi yakni IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan COVID-19," kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, Sabtu (2/5).
Dalam surat tertanggal 1 Mei 2020, yang dikutip di Kupang, bupati menjelaskan, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi pariwisata super premium di Indonesia sangat potensial tertularnya virus corona jenis baru (COVID-19).
Baca juga: Ratusan warga Manggarai Barat kontak dekat dengan pasien COVID-19
Baca juga: Manggarai Barat diminta perketat pengawasan pintu masuk
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat meminta Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi NTT agar membantu 1.000 rapid test untuk daerah itu.
Kabupaten Manggarai Barat saat ini tercatat sebagai wilayah zona merah dengan dua kasus positif COVID-19. Keduanya berasal dari kluster Gowa. Dua kasus positif ini telah melakukan kontak dekat dengan ratusan orang di wilayah itu.
"Saat ini Manggarai Barat mengalami kekurangan peralatan rapid test, sebagai metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi yakni IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan COVID-19," kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, Sabtu (2/5).
Dalam surat tertanggal 1 Mei 2020, yang dikutip di Kupang, bupati menjelaskan, Manggarai Barat sebagai salah satu destinasi pariwisata super premium di Indonesia sangat potensial tertularnya virus corona jenis baru (COVID-19).
Baca juga: Ratusan warga Manggarai Barat kontak dekat dengan pasien COVID-19
Baca juga: Manggarai Barat diminta perketat pengawasan pintu masuk
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat meminta Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi NTT agar membantu 1.000 rapid test untuk daerah itu.
Kabupaten Manggarai Barat saat ini tercatat sebagai wilayah zona merah dengan dua kasus positif COVID-19. Keduanya berasal dari kluster Gowa. Dua kasus positif ini telah melakukan kontak dekat dengan ratusan orang di wilayah itu.