Kupang (ANTARA) - Pakar Komunikasi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. Alo Liliweri, mengharapkan agar media massa menyajikan pemberitaan yang bisa memberikan harapan positif kepada publik soal pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).

"Publik saat ini ada dalam kecemasan dengan pertanyaan bahwa sampai kapan pandemi COVID-19 ini berlangsung, dan dalam kondisi ini media massa perlu hadir memberikan harapan positif," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (11/5).

Ia mengatakan, saat ini melalui berbagai jejaring media sosial, masyarakat sudah mengetahui kondisi dampak COVID-19 seperti berapa orang yang menganggur, kehilangan pekerjaan, kesulitan makan-minum, dan lainnya.

Berbagai macam informasi terkait dampak pandemi COVID-19 ini, lanjut dia, menimbulkan kecemasan karena semua orang ingin kembali ke irama hidup seperti sebelum adanya pandemi COVID-19.

Baca juga: Gubernur minta media di NTT beritakan COVID-19 secara bijak
Baca juga: Media diminta bangun optimisme masyarakat

Dosen di Pasca Sarjana Undana Kupang itu mengatakan, dalam kondisi ini media massa baik mainstream maupun dalam jaringan (daring) perlu menghadirkan pemberitaan yang memberikan harapan bagi publik.

"Jadi di sinilah peran jurnalisme perdamaian itu dengan menyampaikan harapan positif bagi publik, misalnya seperti apa kehidupan kita setelah pandemi ini dan sebagainya," katanya.

"Hal praktis yang bisa diterapkan itu pada bagaimana menampilkan judul setiap pemberitaan karena selama ini yang banyak muncul itu judul berita yang ngerih sekali soal pandemi COVID-19 ini, seolah-olah semua kehidupan akan binasa," katanya.

Alo Liliweri juga berharap, di saat seperti ini, media massa tidak memberikan vonis dalam pemberitaan terkait kasus COVID-19 sehingga menimbulkan spekulasi baru di tengah masyarakat.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2025