Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), membutuhkan dukungan dari pemerintah provinsi setempat untuk membenahi aspek amenitas di objek wisata dataran tinggi Fulan Fehan yang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020.
"Objek wisata Fulan Fehan sekarang memang masih minim amenitas. Toilet, air bersih juga belum ada, dan lainnya sehingga pada kesempatan ini kami minta dukungan provinsi untuk membantu pembenahan aspek ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Fredrikus Mau dalam kegiatan webinar yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT di Kupang, Selasa, (7/7).
Baca juga: Fulan Fehan Masuk Festival Indonesiana
Fredrikus mengatakan, pihaknya sebelumnya juga telah berencana membangun rest area di Fulan Fehan pada 2020 ini namun belum bisa direalisasikan karena adanya pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi virus Corona jenis baru atau COVID-19 sehingga pihaknya hanya sebatas menyiapkan detail enginering design.
Ia menjelaskan, khusus askes menuju objek wisata Fulan Fehan saat ini sudah sangat lancar dengan kondisi jalan aspal hotmix sehingga meskipun jaraknya cukup jauh namun mudah dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan.
"Hanya saja dari sisi amenitas ini yang kita minta dukungan dari provinsi. Selain sarana fisik juga dukungan yang kita harapkan itu bisa menyentuh pada pemberdayaan masyarakat di sana," katanya.
Fredikus mengatakan, meskipun dengan kondisi amenitas yang masih minim, namun pihaknya tetap melakukan berbagai upaya persiapan untuk mempromosikan objek wisata Fulan Fehan agar terpilih dalam nominasi API 2020 ini.
Berbagai media promosi seperti infografis, flyer digital, termasuk pembuatan video pendek yang menampilkan pesona objek wisata Fulan Fehan sedang dipersiapkan, katanya.
"Penting bagi kami untuk mengemas informasi ini sehingga bisa menjadi sesuatu yang unik dalam menarik minat orang untuk memberikan voting baik dari daerah hingga mancanegara," ujarnya.
Fredikus menambahkan, selain menampilkan pesona dataran tinggi Fulan Fehan dengan keindahan padang sabana yang membentang luas, pihaknya juga ingin menonjolkan pesona wisata pendukung di sekitar seperti situs bersejarah berupa benteng maupun atraksi adat istiadat masyarakat setempat.
Adapun objek wisata Fulan Fehan merupakan salah nominasi API 2020 dengan kategori dataran tinggi dengan kode API 10 C dari total sebanyak delapan destinasi wisata di NTT yang masuk nominasi dalam ajang tersebut. Tujuh destinasi lain di antaranya makanan tradisional terpopuler yaitu daging Se'i di Kota Kupang dengan kode vote API 1G, destinasi belanja yaitu sentra tenun ikat Ina Ndao di Kota Kupang (API 5H).
Baca juga: Menjalin persahabatan melalui festival Fulan Fehan
Kategori wisata air yakni island hopping Pulau Meko di Kabupaten Flores Timur dengan (API 8E), kampung adat Namata di Kabupaten Sabu Raijua (API 13C), destinasi baru Pulau Semau di Kabupaten Kupang (API 17I), dan surga tersembunyi Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao (API 18D), situs sejarah Liang Bua Ruteng di Kabupaten Manggarai (API 12F).
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Fredrikus Mau saat memberikan penjelaskan dalam kegiatan webinar yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT di Kupang, Selasa (7/7/2020). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
"Objek wisata Fulan Fehan sekarang memang masih minim amenitas. Toilet, air bersih juga belum ada, dan lainnya sehingga pada kesempatan ini kami minta dukungan provinsi untuk membantu pembenahan aspek ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu Fredrikus Mau dalam kegiatan webinar yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT di Kupang, Selasa, (7/7).
Baca juga: Fulan Fehan Masuk Festival Indonesiana
Fredrikus mengatakan, pihaknya sebelumnya juga telah berencana membangun rest area di Fulan Fehan pada 2020 ini namun belum bisa direalisasikan karena adanya pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi virus Corona jenis baru atau COVID-19 sehingga pihaknya hanya sebatas menyiapkan detail enginering design.
Ia menjelaskan, khusus askes menuju objek wisata Fulan Fehan saat ini sudah sangat lancar dengan kondisi jalan aspal hotmix sehingga meskipun jaraknya cukup jauh namun mudah dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan.
"Hanya saja dari sisi amenitas ini yang kita minta dukungan dari provinsi. Selain sarana fisik juga dukungan yang kita harapkan itu bisa menyentuh pada pemberdayaan masyarakat di sana," katanya.
Fredikus mengatakan, meskipun dengan kondisi amenitas yang masih minim, namun pihaknya tetap melakukan berbagai upaya persiapan untuk mempromosikan objek wisata Fulan Fehan agar terpilih dalam nominasi API 2020 ini.
Berbagai media promosi seperti infografis, flyer digital, termasuk pembuatan video pendek yang menampilkan pesona objek wisata Fulan Fehan sedang dipersiapkan, katanya.
"Penting bagi kami untuk mengemas informasi ini sehingga bisa menjadi sesuatu yang unik dalam menarik minat orang untuk memberikan voting baik dari daerah hingga mancanegara," ujarnya.
Fredikus menambahkan, selain menampilkan pesona dataran tinggi Fulan Fehan dengan keindahan padang sabana yang membentang luas, pihaknya juga ingin menonjolkan pesona wisata pendukung di sekitar seperti situs bersejarah berupa benteng maupun atraksi adat istiadat masyarakat setempat.
Adapun objek wisata Fulan Fehan merupakan salah nominasi API 2020 dengan kategori dataran tinggi dengan kode API 10 C dari total sebanyak delapan destinasi wisata di NTT yang masuk nominasi dalam ajang tersebut. Tujuh destinasi lain di antaranya makanan tradisional terpopuler yaitu daging Se'i di Kota Kupang dengan kode vote API 1G, destinasi belanja yaitu sentra tenun ikat Ina Ndao di Kota Kupang (API 5H).
Baca juga: Menjalin persahabatan melalui festival Fulan Fehan
Kategori wisata air yakni island hopping Pulau Meko di Kabupaten Flores Timur dengan (API 8E), kampung adat Namata di Kabupaten Sabu Raijua (API 13C), destinasi baru Pulau Semau di Kabupaten Kupang (API 17I), dan surga tersembunyi Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao (API 18D), situs sejarah Liang Bua Ruteng di Kabupaten Manggarai (API 12F).