Kupang (Antara NTT) - Puluhan pemuda yang berasal dari 32 negara mengunjungi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur yang dimulai dari Larantuka, Flores Timur hingga Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores.
"Para pemuda yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik dunia atau International Movement Catholic Student (IMCS) itu, sudah berada di Larantuka, Flores Timur sejak Jumad (7/7)," kata Ketua Perhimpinan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) NTT, Markus Gani kepada Antara di Kupang, Senin.
Ia menjelaskan rombongan mahasiswa itu akan menyinggahi semua kabupaten di Pulau Flores dengan beberapa agenda kegiatan.
Menurut dia, rombongan mahasiswa itu, saat ini sudah berada di Maumere, Kabupaten Sikka, dan seterusnya akan ke Kota Ende yang lebih dikenal sebagai kota pengasingan Bung Karno semasa penjajahan.
Dia menjelaskan, ada beberapa topik yang dibicarakan oleh peserta IMCS dalam kunjungannya ke Flores, antara lain masalah kerukunan (kebhinekaan), kemanusiaan yang mencakup social justice (keadilan sosial) dan human trafficking (perdagangan manusia) serta masalah ekologis.
"Banyak hal yang dilakukan para pemuda ini selama berada di Pulau Flores, tetapi hal yang paling utama adalah mereka berdiskusi tentang kerukunan (kebhinekaan), kemanusiaan yang mencakup social justice (keadilan sosial) dan human trafficking (perdagangan manusia)," katanya.
Kegiatan terakhir para pemuda ini akan berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada 17 Juli 2017, sebelum pulang ke negaranya masing-masing.
Ketua Panitia Pelaksana di Labuan Bajo, Dolfo Suhardi secara terpisah menjelaskan, akan memanfaatkan momentum kunjungan para pemuda itu untuk promosi pariwisata di daerah itu.
"Mereka juga akan berangkat ke Pulau Komodo menggunakan kapal yang sudah disediakan," katanya.
Malamnya sepulang dari pulau Komodo, mereka mendengarkan presentasi pariwisata Manggarai Barat dari pemda setempat dalam acara "gala dinner" bersama, katanya.
"Para pemuda yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik dunia atau International Movement Catholic Student (IMCS) itu, sudah berada di Larantuka, Flores Timur sejak Jumad (7/7)," kata Ketua Perhimpinan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) NTT, Markus Gani kepada Antara di Kupang, Senin.
Ia menjelaskan rombongan mahasiswa itu akan menyinggahi semua kabupaten di Pulau Flores dengan beberapa agenda kegiatan.
Menurut dia, rombongan mahasiswa itu, saat ini sudah berada di Maumere, Kabupaten Sikka, dan seterusnya akan ke Kota Ende yang lebih dikenal sebagai kota pengasingan Bung Karno semasa penjajahan.
Dia menjelaskan, ada beberapa topik yang dibicarakan oleh peserta IMCS dalam kunjungannya ke Flores, antara lain masalah kerukunan (kebhinekaan), kemanusiaan yang mencakup social justice (keadilan sosial) dan human trafficking (perdagangan manusia) serta masalah ekologis.
"Banyak hal yang dilakukan para pemuda ini selama berada di Pulau Flores, tetapi hal yang paling utama adalah mereka berdiskusi tentang kerukunan (kebhinekaan), kemanusiaan yang mencakup social justice (keadilan sosial) dan human trafficking (perdagangan manusia)," katanya.
Kegiatan terakhir para pemuda ini akan berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada 17 Juli 2017, sebelum pulang ke negaranya masing-masing.
Ketua Panitia Pelaksana di Labuan Bajo, Dolfo Suhardi secara terpisah menjelaskan, akan memanfaatkan momentum kunjungan para pemuda itu untuk promosi pariwisata di daerah itu.
"Mereka juga akan berangkat ke Pulau Komodo menggunakan kapal yang sudah disediakan," katanya.
Malamnya sepulang dari pulau Komodo, mereka mendengarkan presentasi pariwisata Manggarai Barat dari pemda setempat dalam acara "gala dinner" bersama, katanya.