Kupang (Antara NTT) - Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi se-Indonesia (Persetia) segera menggelar studi institut di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 11-14 Juli 2017.

"Studi institut ini melibatkan para dosen dari Sekolah-sekolah Teologi se-Indonesia serta tokoh-tokoh gereja dengan tema utama yang diangkat terkait Etika Politik," kata Ketua Panitia Studi Institut Persetia 2017 Pendeta Bobby Nalle MA kepada wartawan di Kupang, Senin.

Ia menjelaskan, tema-tema utama yang diangkat dalam setiap studi institut selalu berkaitan dengan konteks kekinian yang umumnya terjadi di Indonesia, termasuk tema Etika Politik tersebut.

Menurutnya, tema itu juga bertepatan dengan tahun 2017 sebagai tahun politik di mana pergumulan bangsa saat ini dihadapkan dengan situasi politik kekinian yang begitu kompleks.

Dalam konteks situasi yang kompleks itulah, katanya, maka Sekolah-sekolah Teologi dan dan pihak gereja dituntut untuk memiliki sikap dan mengambil tugas-tugas tertentu di masyarakat.

"Jadi muara dari studi ini nanti ke sikap secara telologis dan sikap secara politis," katanya dan menambahkan hasil studi institut itu selanjutnya menjadi dasar dan dituangkan dalam sistem kurikulum Kampus-kampus Teologi se-Indonesia berdasarkan kajian akademis yang memadai.

Untuk itu, menurutnya, studi itu menjadi kesempatan berharga bagi para dosen di Fakultas-fakultas Teologi untuk menyegarkan, dan memperbaharui materi materi untuk diajakannya.

"Sehingga buku mengajar dosen-dosen Teologi ini juga up to date sesuai kajian teologi kontekstual yang sesuai dengan kondisi terkini, sehingga mata kuliah yang diajarkan di kampus terus mengikuti perkembangan secara berkala," katanya.

Untuk mendukung kajian itulah, katanya, Persetia menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten di bidangnya seperti Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Univesitas Indonesia, rohaniawan sekaligus pengamat sosial Romo Benny Susetyo, serta sejumlah nara sumber tokoh-tokoh gereja.

Pendeta Bobby berharap, studi institut sebagai perwujudan teologi kentekstual yang diselenggarakan di Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacara kali ini dapat memberikan sumbangan berarti dalam konteks kekinian di masyarakat.

"Dengan begitu gereja dan Sekolah Teologi betul-betul menunjukkan komimen dan sikap yang bermanfaat terhadap konteks masyarakat di mana dia berada," katanya.

Ia menambahkan, tercatat jumlah peserta yang terdaftar mengikuti studi institut itu sebanak 60 orang yang menyebar dari berbagai daerah di Indonesia.

"Dengan dukungan pembicara yang handal ini kami berharap melahirkan pemikiran-pemikiran dan kesepakatan yang mencerahkan dalam konteks memberikan manfaat bagi kehidupan gereja di masa mendatang," ujar Pendeta Bobby Nalle.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024