Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Barat menyalurkan sejumlah bantuan untuk warga yang menjadi korban kebakaran yang melanda kampung adat Deke di kabupaten setempat.

"Beberapa bantuan yang kami salurkan pada Rabu (12/8) hari ini kepada para korban berupa pakaian termasuk seragam untuk anak-anak sekolah serta makanan dan susu," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumba Barat, Yanis Lubalu ketika dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/8).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya penanganan terhadap para korban dampak peristiwa terbakarnya kampung adat Deke, di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang terjadi pada Senin (10/8) petang.

Yanis mengatakan setelah peristiwa kebakaran yang menghanguskan lebih dari 20 rumah warga di kampun adat Deke itu, pihaknya langsung menerjunkan para petugas ke lokasi untuk menyalurkan bantuan penanganan darurat berupa beras, mi instan, terpal, dan tikar.

Baca juga: Puluhan rumah di kampung adat Deke Sumba Barat terbakar

Selanjutnya pada Selasa (11/8), pihaknya juga kembali menyalurkan bantuan berupa peralatan dapur untuk memasak beserta bahan makanan.

"Dengan bantuan ini maka kebutuhan pangan mereka selama satu minggu ke depan bisa terpenuhi," katanya.

Yanis mengatakan selain bantuan dari BPBD Sumba Barat, ada pula bantuan pihak lain berasal dari Kabupaten Sumba Timur yang disalurkan langsung kepada para korban didampingi petugas dari BPBD Sumba Barat pada Rabu (12/8).

Saat ini, kata dia, para korban kebakaran untuk sementara masih diungsikan ke rumah-rumah keluarga mereka yang berada di sekitar kampung adat.

Baca juga: Kementerian Kominfo bantu BTS untuk Sumba Barat

Baca juga: Sumba Barat tuntaskan pembangunan fasilitas di lokasi baru atraksi pasola

Ia menambahkan rumah adat yang ludes terbakar itu akan dibangun kembali namun membutuhkan waktu yang cukup lama karena melalui proses atau ritual adat tertentu yang harus dilakukan warga.

"Untuk beberapa hari ke depan warga akan mulai mengumpulkan bahan-bahan atau material namun untuk pembangunan belum bisa langsung dilakukan karena ada tahapan ritual adat yang harus dilakukan," katanya.
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024