Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur mulai mendistribusikan bantuan jaring pengamanan sosial (JPS) berupa bantuan sebanyak 5.763.780 ton beras bagi warga tidak mampu yang terdampak pandemi COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan tersebut.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jamal Ahmad kepada wartawan di Kupang, Rabu, (19/8).
Ia menjelaskan, warga terdampak pandemi COVID-19 yang menerima bantuan sosial berupa beras sebanyak 95.000 kepala keluarga (KK) tersebar di 22 kabupaten/kota.
Baca juga: Ombudsman NTT: Keluhan bansos COVID-19 didominasi BST pusat
Bantuan beras itu kata dia bersumber dari dana bantuan penanganan pandemi COVID-19 yang dialokasikan dari APBD I Provinsi NTT.
Jamal Ahmad menegaskan, bantuan beras terhadap 95.000 warga tidak mampu di NTT itu dilakukan dalam dua tahap, yaitu bulan Agustus dan September 2020 masing-masing berhak menerima bantuan 30 kg beras/bulan.
Bantuan beras tahap pertama untuk wilayah Pulau Timor, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka dengan jumlah beras yang didistribusikan sebanyak 1.318.000 ton.
Sedangkan untuk Pulau Flores, Sumba Barat, Rote, Alor dan Sabu Raijua dengan jumlah beras yang didistribusikan sebanyak 3.225.980 ton.
"Proses distribusi bantuan beras untuk wilayah Pulau Timor sudah berlangsung pada 14 Agustus 2020 mulai dari Kota Kupang," kata Jamal Ahmad didampingi Kabid Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kornelius Herewila .
Sementara untuk tahap kedua lanjut Jamal Ahmad dilakukan untuk Kabupaten Alor, Lembata, Sumba Timur dan Sumba Tengah rencananya berlangsung pada 1 September 2020 dengan jumlah bantuan sebanyak 1.048.560 ton.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jamal Ahmad (kedua dari kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait distribusi bantuan jaring pengaman sosial bagi warga terdampak pandemi COVID-19 di NTT. (Antara/ Benny Jahang)
Lebih lanjut dikatakannya, selain 95.000 warga tidak mampu juga terdapat 500 orang pekerja yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19 juga mendapat bantuan beras dari pemerintah NTT.
Baca juga: Penyaluran sembako bantuan Presiden di Kupang capai 4.600 paket
Penerima bantuan kata dia, merupakan warga tidak mampu yang masuk dalam data penerima bantuan dampak pandemi COVID-19 yang terdata pada pemerintah desa maupun kelurahan setempat.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jamal Ahmad kepada wartawan di Kupang, Rabu, (19/8).
Ia menjelaskan, warga terdampak pandemi COVID-19 yang menerima bantuan sosial berupa beras sebanyak 95.000 kepala keluarga (KK) tersebar di 22 kabupaten/kota.
Baca juga: Ombudsman NTT: Keluhan bansos COVID-19 didominasi BST pusat
Bantuan beras itu kata dia bersumber dari dana bantuan penanganan pandemi COVID-19 yang dialokasikan dari APBD I Provinsi NTT.
Jamal Ahmad menegaskan, bantuan beras terhadap 95.000 warga tidak mampu di NTT itu dilakukan dalam dua tahap, yaitu bulan Agustus dan September 2020 masing-masing berhak menerima bantuan 30 kg beras/bulan.
Bantuan beras tahap pertama untuk wilayah Pulau Timor, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka dengan jumlah beras yang didistribusikan sebanyak 1.318.000 ton.
Sedangkan untuk Pulau Flores, Sumba Barat, Rote, Alor dan Sabu Raijua dengan jumlah beras yang didistribusikan sebanyak 3.225.980 ton.
"Proses distribusi bantuan beras untuk wilayah Pulau Timor sudah berlangsung pada 14 Agustus 2020 mulai dari Kota Kupang," kata Jamal Ahmad didampingi Kabid Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kornelius Herewila .
Sementara untuk tahap kedua lanjut Jamal Ahmad dilakukan untuk Kabupaten Alor, Lembata, Sumba Timur dan Sumba Tengah rencananya berlangsung pada 1 September 2020 dengan jumlah bantuan sebanyak 1.048.560 ton.
Lebih lanjut dikatakannya, selain 95.000 warga tidak mampu juga terdapat 500 orang pekerja yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19 juga mendapat bantuan beras dari pemerintah NTT.
Baca juga: Penyaluran sembako bantuan Presiden di Kupang capai 4.600 paket
Penerima bantuan kata dia, merupakan warga tidak mampu yang masuk dalam data penerima bantuan dampak pandemi COVID-19 yang terdata pada pemerintah desa maupun kelurahan setempat.