Kupang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan sebanyak 17 kelompok peternak sapi di Kabupaten Kupang untuk bisa mengakses kredit perbankan guna meningkatkan produktivitas usaha peternakan di daerah itu.
"Sudah ada 17 kelompok peternak sapi yang siap dibiayai perbankan yang rencananya dilakukan pada September mendatang ini," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariwan Atmaja, di Kupang, Kamis, (27/8).
Baca juga: BI siapkan e-commerce lokal untuk UMKM di NTT
Ia mengatakan, ke-17 kelompok peternak sapi di Kabupaten Kupang tersebut akan mengakses kredit dengan nilai total sekitar Rp14,7 miliar.
Ariwan mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mempercepat akses dana atau likuiditas di perbankan bagi sektor usaha riil dalam rangka pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Selanjutnya kita akan koordinasi lagi untuk teknis di lapangan sehingga sektor riil usaha peternakan ini bisa berjalan secara baik," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, sektor riil perlu didorong secara memadai melalui agar bisa menggerakan ekonomi secara cepat
Salah satu upaya yang perlu dilakukan yakni mendorong penyerapan likuiditas yang nilainya sangat besar baik di perbankan maupun pemerintah, katanya.
Baca juga: Pemanfaatan lahan untuk produksi garam di NTT capai 173 hektare
Ariawan menyebutkan sejumlah faktor penentu penyerapan likuiditas ini di antaranya kesiapan sektor riil, kesiapan pengusaha atau kelompok tani, dan kemauan perbankan untuk menyalurkan kredit.
"Oleh karena itu kita lakukan dengan menyiapkan 17 kelompok peternak ini sehingga kesempatan berikut kita lakukan percepatan untuk lainnya agar pemulihan ekonomi di daerah-daerah bisa dipercepat sebagaimana harapan kita," katanya.
"Sudah ada 17 kelompok peternak sapi yang siap dibiayai perbankan yang rencananya dilakukan pada September mendatang ini," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariwan Atmaja, di Kupang, Kamis, (27/8).
Baca juga: BI siapkan e-commerce lokal untuk UMKM di NTT
Ia mengatakan, ke-17 kelompok peternak sapi di Kabupaten Kupang tersebut akan mengakses kredit dengan nilai total sekitar Rp14,7 miliar.
Ariwan mengatakan, upaya ini dilakukan untuk mempercepat akses dana atau likuiditas di perbankan bagi sektor usaha riil dalam rangka pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Selanjutnya kita akan koordinasi lagi untuk teknis di lapangan sehingga sektor riil usaha peternakan ini bisa berjalan secara baik," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, sektor riil perlu didorong secara memadai melalui agar bisa menggerakan ekonomi secara cepat
Salah satu upaya yang perlu dilakukan yakni mendorong penyerapan likuiditas yang nilainya sangat besar baik di perbankan maupun pemerintah, katanya.
Baca juga: Pemanfaatan lahan untuk produksi garam di NTT capai 173 hektare
Ariawan menyebutkan sejumlah faktor penentu penyerapan likuiditas ini di antaranya kesiapan sektor riil, kesiapan pengusaha atau kelompok tani, dan kemauan perbankan untuk menyalurkan kredit.
"Oleh karena itu kita lakukan dengan menyiapkan 17 kelompok peternak ini sehingga kesempatan berikut kita lakukan percepatan untuk lainnya agar pemulihan ekonomi di daerah-daerah bisa dipercepat sebagaimana harapan kita," katanya.