Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong pemerintah desa memanfaatan Dana Desa untuk membeli mobil tangki guna mengatasi kesulitan air bersih yang selalu dialami masyarakat saat musim kemarau.
“Desa-desa memang kita dorong untuk perlu melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan memanfaatkan Dana Desa untuk membeli mobil tangki sehingga selalu memasok air bagi masyarakat,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lembata Kanis Making ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, (1/9).
Baca juga: BPBD Lembata imbau petani sawasi api ketika membakar lahan
Ia mengatakan BPBD selalu siap menyalurkan air bersih bagi masyarakat yang mengalami kesulitan air sebagai dampak kekeringan pada musim kemarau.
Hanya saja, katanya, jumlah mobil tangki yang beroperasi satu unit sehingga sulit melayani banyak desa yang mengeluhkan kesulitan mendapatkaan air bersih.
“Ada beberapa desa yang menyampaikan kesulitan air sehingga kami bantu mobil tangki untuk mengisi air pada bak penampung atau fiber di desa, namun kami sulit untuk menjangkau semua desa karena mobil tangki kami terbatas,” katanya.
Saat ini, kata dia, hampir semua desa di Kabupaten Lembata mengalami kekeringan dengan dampaknya berupa pasokan air bersih yang berkurang karena debit air dari berbagai sumber yang menurun.
Dengan kondisi mobil tangki dan anggaran operasional yang terbatas di BPBD, Kanis berharap, pemerintah desa dan masyarakat setempat melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan memanfaatkan Dana Desa untuk mendatangkan mobil tangki.
Baca juga: Permintaan ikan teri Hadekewa dari Jakarta meningkat
Ia mencontohkan tentang Desa Bunga Muda, Kecamatan Ile Ape, yang baru-baru ini mengalami kebakaran puluhan rumah adat, mereka mengelola mobil tangki air melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna menangani kejadian itu.
“Jadi BUMDes bisa kelola mobil tangki yang keuntungannya bisa disisihkan untuk operasional agar penyaluran air terus dilakukan secara berkelanjutan,” katanya.
“Desa-desa memang kita dorong untuk perlu melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan memanfaatkan Dana Desa untuk membeli mobil tangki sehingga selalu memasok air bagi masyarakat,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lembata Kanis Making ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, (1/9).
Baca juga: BPBD Lembata imbau petani sawasi api ketika membakar lahan
Ia mengatakan BPBD selalu siap menyalurkan air bersih bagi masyarakat yang mengalami kesulitan air sebagai dampak kekeringan pada musim kemarau.
Hanya saja, katanya, jumlah mobil tangki yang beroperasi satu unit sehingga sulit melayani banyak desa yang mengeluhkan kesulitan mendapatkaan air bersih.
“Ada beberapa desa yang menyampaikan kesulitan air sehingga kami bantu mobil tangki untuk mengisi air pada bak penampung atau fiber di desa, namun kami sulit untuk menjangkau semua desa karena mobil tangki kami terbatas,” katanya.
Saat ini, kata dia, hampir semua desa di Kabupaten Lembata mengalami kekeringan dengan dampaknya berupa pasokan air bersih yang berkurang karena debit air dari berbagai sumber yang menurun.
Dengan kondisi mobil tangki dan anggaran operasional yang terbatas di BPBD, Kanis berharap, pemerintah desa dan masyarakat setempat melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan memanfaatkan Dana Desa untuk mendatangkan mobil tangki.
Baca juga: Permintaan ikan teri Hadekewa dari Jakarta meningkat
Ia mencontohkan tentang Desa Bunga Muda, Kecamatan Ile Ape, yang baru-baru ini mengalami kebakaran puluhan rumah adat, mereka mengelola mobil tangki air melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna menangani kejadian itu.
“Jadi BUMDes bisa kelola mobil tangki yang keuntungannya bisa disisihkan untuk operasional agar penyaluran air terus dilakukan secara berkelanjutan,” katanya.