Kupang (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Ende mencatat adanya peningkatan lalu lintas madu hutan asal Flores di sepanjang masa pandemi COVID-19.
Kepala Karantina Pertanian Ende Kostan Manalu kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Sabtu, (26/9) mengatakan bahwa data pada sistem perkarantinaan, IQFAST tercatat kenaikan jumlah madu yang dilalulintaskan sebesar 26,96 persen dibandingkan tahun lalu dan diperkirakan jumlahnya terus bertambah hingga akhir tahun 2020.
"Ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha budidaya madu hutan di Flores," katanya.
Menurut Kostan, volume madu hutan Flores yang telah disertifikasi pada bulan Januari - Agustus 2019 hanya sebanyak 1,8 ton sedangkan pada periode Januari - Agustus 2020 telah mencapai 2,5 ton.
Menurutnya, madu hutan dipercaya masyarakat akan khasiatnya untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih dimasa pandemi dan ini menjadi salah satu faktor peningkatan permintaan terhadap komoditas ini tambahnya.
Komoditas ini dilalulintaskan ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
“Madu hutan yang akan dilalulintaskan terlebih dahulu kami lakukan pemeriksaan organoleptik yang berhubungan dengan warna, bau, dan rasa. Setelah madu dinyatakan baik dan layak, maka siap untuk dilalulintaskan," paparnya.
Sebagai informasi, madu telah lama digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, baik dalam bentuk antiseptik, antibakteri, dan bahkan kini digunakan bahan kosmetik.
Ada ratusan jenis madu yang terdapat di Indonesia, salah satu yang populer dikonsumsi adalah jenis madu hutan. Manfaat madu hutan ini disebut-sebut lebih baik daripada madu biasa karena kandungannya yang lebih kaya dan alami.
Madu hutan merupakan jenis madu yang dihasilkan dari lebah jenis Apis dorsata atau lebah liar yang banyak hidup di kawasan hutan. Lebah Apis Dorsata hanya dapat berkembang biak di kawasang subtropis dan tropis, termasuk Indonesia.
Saat ini, lebah madu tersebut banyak tersebar di beberapa hutan di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur serta Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: BI: Penggunaan QRIS di NTT baru capai 27 ribuan
Baca juga: Pasien COVID-19 di NTT bertambah 21 orang
Flores merupakan salah satu daerah penghasil madu terbaik, yang berasal dari jenis lebah Apis Dorsata dan di kenal dengan nama madu hutan Flores.
Pulau Flores memiliki delapan Kabupaten, mulai dari Labuan Bajo Kabupaten manggarai Barat, sampau Larantuka Kabupaten Flores Timur yang merupakan penghasil madu hutan.
Kepala Karantina Pertanian Ende Kostan Manalu kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Sabtu, (26/9) mengatakan bahwa data pada sistem perkarantinaan, IQFAST tercatat kenaikan jumlah madu yang dilalulintaskan sebesar 26,96 persen dibandingkan tahun lalu dan diperkirakan jumlahnya terus bertambah hingga akhir tahun 2020.
"Ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha budidaya madu hutan di Flores," katanya.
Menurut Kostan, volume madu hutan Flores yang telah disertifikasi pada bulan Januari - Agustus 2019 hanya sebanyak 1,8 ton sedangkan pada periode Januari - Agustus 2020 telah mencapai 2,5 ton.
Menurutnya, madu hutan dipercaya masyarakat akan khasiatnya untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih dimasa pandemi dan ini menjadi salah satu faktor peningkatan permintaan terhadap komoditas ini tambahnya.
Komoditas ini dilalulintaskan ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
“Madu hutan yang akan dilalulintaskan terlebih dahulu kami lakukan pemeriksaan organoleptik yang berhubungan dengan warna, bau, dan rasa. Setelah madu dinyatakan baik dan layak, maka siap untuk dilalulintaskan," paparnya.
Sebagai informasi, madu telah lama digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, baik dalam bentuk antiseptik, antibakteri, dan bahkan kini digunakan bahan kosmetik.
Ada ratusan jenis madu yang terdapat di Indonesia, salah satu yang populer dikonsumsi adalah jenis madu hutan. Manfaat madu hutan ini disebut-sebut lebih baik daripada madu biasa karena kandungannya yang lebih kaya dan alami.
Madu hutan merupakan jenis madu yang dihasilkan dari lebah jenis Apis dorsata atau lebah liar yang banyak hidup di kawasan hutan. Lebah Apis Dorsata hanya dapat berkembang biak di kawasang subtropis dan tropis, termasuk Indonesia.
Saat ini, lebah madu tersebut banyak tersebar di beberapa hutan di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur serta Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: BI: Penggunaan QRIS di NTT baru capai 27 ribuan
Baca juga: Pasien COVID-19 di NTT bertambah 21 orang
Flores merupakan salah satu daerah penghasil madu terbaik, yang berasal dari jenis lebah Apis Dorsata dan di kenal dengan nama madu hutan Flores.
Pulau Flores memiliki delapan Kabupaten, mulai dari Labuan Bajo Kabupaten manggarai Barat, sampau Larantuka Kabupaten Flores Timur yang merupakan penghasil madu hutan.