Kupang (ANTARA) - Ketua Komisi V DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Yunus Takandewa meminta informasi terkait transmisi lokal COVID-19 disampaikan secara komprehensif kepada publik untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran COVID-19.

"Informasi transmisi lokal COVID-19 juga harus disampaikan secara komprehensif, itu terjadinya di mana. Selama ini informasi yang disampaikan Gugus Tugas COVID-19 bahwa angkanya sekian dengan kategori transmisi lokal," kata Yunus dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, (3/11).

Baca juga: DPRD apresiasi keputusan pemerintah belum buka sekolah


Ia mengatakan informasi yang komprehensif ini penting disampaikan pihak Gugus Tugas COVID-19 kepada publik sehingga masyarakat bisa lebih waspada ketika berada di pusat-pusat pelayanan umum agar terhindar dari penularan COVID-19.

Takandewa mencontohkan seperti sembilan kasus transmisi lokal COVID-19 di NTT yang disampaikan pemerintah daerah beberapa hari lalu. "Apakah transmisi lokal ini terjadi di pasar atau di mana? Itu kan orang tidak tahu," katanya.

Lebih lanjut, Yunus Takandewa juga meminta para pimpinan di instansi pelayanan publik agar memperhatikan secara baik protokol kesehatan sesuai arahan dari Gugus Tugas COVID-19.

"Bukan hanya mengikut arahan tetapi juga demi keselamatan para pegawai di instansi maupun masyarakat yang terlanjur datang untuk mendapatkan layanan," katanya.

"Misalnya kalau kita pantau di Kota Kupang bahkan sebelum bank dibuka saja antrian sudah membeludak sehingga rawan terhadap penyebaran COVID," katanya.

Ia mengatakan dengan tren kesembuhan pasien COVID-19 yang meningkat di NTT membuat banyak warga yang menganggap penyakit COVID-19 seperti hal yang biasa saja.

"Bahkan di jalanan juga terlihat banyak orang yang mengabaikan penggunaan masker karena itu upaya membangun kesadaran publik perlu kita ditingkatkan," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Baca juga: Normal baru di NTT diharapkan dalam ranah pencegahan COVID

Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di NTT per Senin 2 November 2020 tercatat sebanyak 694 orang. Dari 694 pasien COVID-19 itu yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 502 orang, sementara 8 orang meninggal dunia. Sedangkan pasien yang sedang dalam perawatan medis dan karantina 184 orang.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024