Kupang (Antara NTT) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur memprogramkan pada 2018 nanti akan menyiapkan enam perahu standar yang dapat digunakan oleh nelayan untuk mengikuti lomba dayung tradisional.
"Kita akan programkan hal ini, sebab antusiasme pesertanya sangat tinggi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto saat ditemui di Kupang, Jumat.
Menurutnya dari hasil pemantauan yang ia lakukan perahu-perahu yang digunakan untuk lomba memeriah rayakan hari Kemerdekaan ke-72 RI yang digelar di pantai Namosain itu tidak layak.
Hal yang harus diperhatikan adalah masalah keselamatan para pesertanya. Kemudian juga menurutnya masalah besar kecilnya sebuah perahu yang digunakan.
"Tadi saya perhatikan, ada perahu yang besar, ada yang kecil. Untuk yang kami rencanakan enam perahu itu akan sama ukuran dan bobotnya," ujarnya.
Lagi pula menurutnya lomba dayung perahu itu kelak bisa dijadikan sebagai salah satu potensi wisata laut di daerah itu.
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada Dinas Pariwisata agar kedepannya bisa dikemas dengan secara lebih baik lagi.
"Saya tadi sudah sempat ngobrol dengan perwakilan dari Dinas Pariwisata NTT kemudian dengan Komandan Lantamal VII dan mereka siap mendukung," tambahnya.
Hal tersebut juga didukung penuh oleh Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Dedi Suhendar dan mengaku sudah sempat membicarakan hal tersebut dengan Kadis DKP NTT.
Ia mengaku soal perahu, untuk perahu naga, saat ini di Markas Lantamal VII ada sekitar empat buah. empat buah itu dapat digunakan untuk lomba memang jika ada yang tertarik untuk menggunakannya.
"Pada intinya kita TNI AL akan sangat mendukungnya. Apalagi hal ini demi memajukan pariwisata serta meningkatkan kecintaan masyarakat kepada laut," tambahnya.
Iapun berharap pada 2018 nanti akan lebih meriah dan perlombaanya lebih aman dengan menggunakan perahu-perahu yang layak sesuai standarnya.
"Kita akan programkan hal ini, sebab antusiasme pesertanya sangat tinggi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wurgiyanto saat ditemui di Kupang, Jumat.
Menurutnya dari hasil pemantauan yang ia lakukan perahu-perahu yang digunakan untuk lomba memeriah rayakan hari Kemerdekaan ke-72 RI yang digelar di pantai Namosain itu tidak layak.
Hal yang harus diperhatikan adalah masalah keselamatan para pesertanya. Kemudian juga menurutnya masalah besar kecilnya sebuah perahu yang digunakan.
"Tadi saya perhatikan, ada perahu yang besar, ada yang kecil. Untuk yang kami rencanakan enam perahu itu akan sama ukuran dan bobotnya," ujarnya.
Lagi pula menurutnya lomba dayung perahu itu kelak bisa dijadikan sebagai salah satu potensi wisata laut di daerah itu.
Mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada Dinas Pariwisata agar kedepannya bisa dikemas dengan secara lebih baik lagi.
"Saya tadi sudah sempat ngobrol dengan perwakilan dari Dinas Pariwisata NTT kemudian dengan Komandan Lantamal VII dan mereka siap mendukung," tambahnya.
Hal tersebut juga didukung penuh oleh Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Dedi Suhendar dan mengaku sudah sempat membicarakan hal tersebut dengan Kadis DKP NTT.
Ia mengaku soal perahu, untuk perahu naga, saat ini di Markas Lantamal VII ada sekitar empat buah. empat buah itu dapat digunakan untuk lomba memang jika ada yang tertarik untuk menggunakannya.
"Pada intinya kita TNI AL akan sangat mendukungnya. Apalagi hal ini demi memajukan pariwisata serta meningkatkan kecintaan masyarakat kepada laut," tambahnya.
Iapun berharap pada 2018 nanti akan lebih meriah dan perlombaanya lebih aman dengan menggunakan perahu-perahu yang layak sesuai standarnya.