Kupang (Antara NTT) - Ketua Komisi V DPR-RI Farry Djemi Francis mengharapkan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Papua dapat memanfaatkan jasa pelayaran KM Sirimau yang telah dibuka kembali untuk melayani rute Kupang-Papua, setelah terhenti hampir 10 tahun lamanya.
"Kurang lebih 10 tahun, lintasan pelayaran Kupang-Papua dengan KM Sirimau ditutup, karena terus merugi. Sekarang, masyarakat meminta untuk dibuka kembali, sehingga kita harapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal," kata politisi dari Partai Gerindra itu di Kupang, Rabu.
KM Sirimau sudah melakukan pelayaran perdana pada Senin (21/8) lalu dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur dan seterusnya ke Ambon dan Sorong sampai berakhir di Nabire, Papua.
"Satu hal yang kita harapkan dari masyarakat dan pemerintah daerah adalah ikut mensosialisasikan rute pelayaran KM Sirimau tersebut agar segera memasyarakat di ketiga wilayah persinggahan tersebut, yakni NTT, Maluku dan Papua," katanya menegaskan.
Sementara itu, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) OM Sodikin mengharapkan masyarakat di ketiga daerah itu dapat memanfaatkan jasa KM Sirimau berkapasitas 1.000 penumpang itu agar rute pelayaran Kupang-Papua tetap awet.
"Kurang lebih 10 tahun, lintasan pelayaran Kupang-Papua dengan KM Sirimau ditutup, karena terus merugi. Sekarang, masyarakat meminta untuk dibuka kembali, sehingga kita harapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal," kata politisi dari Partai Gerindra itu di Kupang, Rabu.
KM Sirimau sudah melakukan pelayaran perdana pada Senin (21/8) lalu dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur dan seterusnya ke Ambon dan Sorong sampai berakhir di Nabire, Papua.
"Satu hal yang kita harapkan dari masyarakat dan pemerintah daerah adalah ikut mensosialisasikan rute pelayaran KM Sirimau tersebut agar segera memasyarakat di ketiga wilayah persinggahan tersebut, yakni NTT, Maluku dan Papua," katanya menegaskan.
Sementara itu, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) OM Sodikin mengharapkan masyarakat di ketiga daerah itu dapat memanfaatkan jasa KM Sirimau berkapasitas 1.000 penumpang itu agar rute pelayaran Kupang-Papua tetap awet.
"Persoalan yang kami hadapi sebelumnya, karena lintasan pelayaran pada rute tersebut tidak menguntungkan, sehingga ditutup, baik untuk KM Sirimau maupun KM Nangapulu yang berkapasitas sekitar 2.000 penumpang itu," katanya.
Dengan beroperasinya kembali KM Sirimau di lintasan timur Indonesia ini, maka lintasan pelayaran di wilayah perairan NTT sampai Papua sudah terlayani enam kapal penumpang milik PT Pelni (Persero), yakni KM Bukit Siguntang, KM Umsini, KM Awu, KM Wilis, dan KM Lambelu serta KM Sirimau.
Dengan beroperasinya kembali KM Sirimau di lintasan timur Indonesia ini, maka lintasan pelayaran di wilayah perairan NTT sampai Papua sudah terlayani enam kapal penumpang milik PT Pelni (Persero), yakni KM Bukit Siguntang, KM Umsini, KM Awu, KM Wilis, dan KM Lambelu serta KM Sirimau.