Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mendapatkan vaksinasi COVID-19 kedua kalinya masih dengan vaksin Sinovac yang dilaksanakan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, (27/1).
Seperti pelaksanaan vaksinasi pertama pada 13 Januari 2021, Presiden Jokowi harus melewati tahapan pemeriksaan lebih dulu sebelum diputuskan apakah dapat memperoleh vaksinasi kedua.
"Jadi setelah suntikan vaksin yang pertama di 13 Januari lalu, 2 minggu lalu, hari ini saya mendapat suntikan vaksin yang kedua dan sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu tidak terasa dan setelah 2 jam hanya pegal-pegal dan sekarang sama sama aktivitas ke mana-mana," kata Presiden Jokowi setelah mendapat suntikan kedua.
Presiden Jokowi mengakui jumlah orang yang divaksinasi memang masih rendah.
"Ini kan baru awal-awal, dimulai dari dokter dan perawat dan per hari ini kurang lebih kita baru mendapat 250 ribu tenaga kesehatan (yang divaksin), tapi 2 hari ini melonjak tajam," tambah Presiden.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, hingga 25 Januari 2021 terdapat 161.959 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang sudah divaksin.
Padahal Kemenkes menyasar 1,48 juta SDMK dan dari jumlah tersebut sudah ada 1,45 juta yang melakukan registrasi ulang untuk vaksinasi COVID-19.
"Kita harapkan karena kita punya 30 ribu vaksinator di 10 ribu puskesmas dan 3000 rumah sakit, kita harapkan 900 ribu- 1 juta orang dapat divaksin, tapi ini yang perlu waktu dan manajemen yang baik yang selalu saya sampaikan ke Menkes," tambah Presiden.
Presiden berharap pada pertengahan Februari 2021, masyarakat juga sudah mulai menjalani vaksinasi.
"Pertama diprioritaskan ke tenaga kesehatan kemudian berikutnya TNI Polri, pelayan publik dan masyarakat saya rasa bulan Februari, pada pertengahan Februari untuk masyarakat," ungkap Presiden.
Sejumlah tokoh lain yang juga menjalani vaksinasi kedua adalah mereka yang sudah menjalani vaksinasi pertama bersama Presiden Jokowi yaitu Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis serta pesohor Raffi Ahmad.
Pada sesi 2 dilakukan penyuntikan terhadap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Risyidin, perwakilan dari Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Ronal Tapilatu, perwakilan dari KWI Agustinus Heri, perwakilan dari PDHI I Nyoman Suarthanu, perwakilan dari Permabudhi Partono Bhikkhu N. M dan perwakilan dari Matakin Peter Lesmana.
Sedangkan pada sesi 3 disuntik Kepala BPOM Penny Kusumastuti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani Perkasa, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, perawat Nur Fauzah, apoteker Lusy Noviani, buruh Agustini Setiyorini dan perwakilan pedagang Narti.
Seperti pelaksanaan vaksinasi pertama pada 13 Januari 2021, Presiden Jokowi harus melewati tahapan pemeriksaan lebih dulu sebelum diputuskan apakah dapat memperoleh vaksinasi kedua.
"Jadi setelah suntikan vaksin yang pertama di 13 Januari lalu, 2 minggu lalu, hari ini saya mendapat suntikan vaksin yang kedua dan sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu tidak terasa dan setelah 2 jam hanya pegal-pegal dan sekarang sama sama aktivitas ke mana-mana," kata Presiden Jokowi setelah mendapat suntikan kedua.
Presiden Jokowi mengakui jumlah orang yang divaksinasi memang masih rendah.
"Ini kan baru awal-awal, dimulai dari dokter dan perawat dan per hari ini kurang lebih kita baru mendapat 250 ribu tenaga kesehatan (yang divaksin), tapi 2 hari ini melonjak tajam," tambah Presiden.
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, hingga 25 Januari 2021 terdapat 161.959 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang sudah divaksin.
Padahal Kemenkes menyasar 1,48 juta SDMK dan dari jumlah tersebut sudah ada 1,45 juta yang melakukan registrasi ulang untuk vaksinasi COVID-19.
"Kita harapkan karena kita punya 30 ribu vaksinator di 10 ribu puskesmas dan 3000 rumah sakit, kita harapkan 900 ribu- 1 juta orang dapat divaksin, tapi ini yang perlu waktu dan manajemen yang baik yang selalu saya sampaikan ke Menkes," tambah Presiden.
Presiden berharap pada pertengahan Februari 2021, masyarakat juga sudah mulai menjalani vaksinasi.
"Pertama diprioritaskan ke tenaga kesehatan kemudian berikutnya TNI Polri, pelayan publik dan masyarakat saya rasa bulan Februari, pada pertengahan Februari untuk masyarakat," ungkap Presiden.
Sejumlah tokoh lain yang juga menjalani vaksinasi kedua adalah mereka yang sudah menjalani vaksinasi pertama bersama Presiden Jokowi yaitu Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amiesyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis serta pesohor Raffi Ahmad.
Pada sesi 2 dilakukan penyuntikan terhadap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Risyidin, perwakilan dari Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Ronal Tapilatu, perwakilan dari KWI Agustinus Heri, perwakilan dari PDHI I Nyoman Suarthanu, perwakilan dari Permabudhi Partono Bhikkhu N. M dan perwakilan dari Matakin Peter Lesmana.
Sedangkan pada sesi 3 disuntik Kepala BPOM Penny Kusumastuti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Rosan Roeslani Perkasa, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia Ade Zubaedah, perawat Nur Fauzah, apoteker Lusy Noviani, buruh Agustini Setiyorini dan perwakilan pedagang Narti.