Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menjamin ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani di Kabupten Manggarai Barat/ Pulau flores' Nusa Tenggara Timur yang mengeluhkan kesulitan mendapat pupuk.
"Para petani yang tersebar dari di 12ecamatan di wilayahKabupaten Manggarai Barat mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi, kondisi ini terjadikarena dalam tiga bulan terakhir," katanya setelah tiba di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Senin (22/3) dalam rangka kunjungan kerja ke NTT.
LaNyalla menyebutkan pada tahun ini, kuota pupuk bersubsidi untuk Manggarai Barat hanyazsebany7.020 ton. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan pupuk di daerah itusebanyak14.573 ton.
Para petani, lanjut dia mengaku kesulitan dan tidak bisa produktif di musim tanam awal 2021 karena langkanya pupuk bersubsidi seperti pupuk urea atau NPK.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (ketiga kanan) setiba di Bandara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, dalam rangka kunjungan kerja ke NTT, Senin (22/1/2021). (ANTARA/HO-DPD RI)
Oleh karena itu senator asal Jawa Timur ini meminta pemerintah agar menambah kuota pupuk subsidi ke Manggarai Barat sehingga kesulitan petani di daerah itu bisa teratasi.
"Karena angka kuota saat ini jauh dari cukup untuk kebutuhan petani sehingga perlu ditambah, di sisi lain juga untuk menekan lonjakan harga pupuk," katanya.
Ia menambahkan secara nasional, alokasi pupuk bersubsidi pada 2021 mencapai sekitar 17,9 juta ton atau naik 9 juta ton dari 2020 sebanyak 8,9 juta ton. Selain itu ada alokasi pupuk organik cair pada tahun ini 1,5 juta liter.
Penyaluran dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, kata dia harus dimaksimalkan sehingga manfaatnya dapat dirasakan para petani sekaligus menjaga ketahanan pangan Tanah Air.
Baca juga: Ketua DPD RI: Pembangunan Bendungan Manikin perkuat kedaulatan pangan di NTT
Baca juga: Penerbangan perdana Kupang-Pantar diluncurkan, ini harapan Ketua DPD RI
"Para petani yang tersebar dari di 12ecamatan di wilayahKabupaten Manggarai Barat mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi, kondisi ini terjadikarena dalam tiga bulan terakhir," katanya setelah tiba di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Senin (22/3) dalam rangka kunjungan kerja ke NTT.
LaNyalla menyebutkan pada tahun ini, kuota pupuk bersubsidi untuk Manggarai Barat hanyazsebany7.020 ton. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan pupuk di daerah itusebanyak14.573 ton.
Para petani, lanjut dia mengaku kesulitan dan tidak bisa produktif di musim tanam awal 2021 karena langkanya pupuk bersubsidi seperti pupuk urea atau NPK.
Oleh karena itu senator asal Jawa Timur ini meminta pemerintah agar menambah kuota pupuk subsidi ke Manggarai Barat sehingga kesulitan petani di daerah itu bisa teratasi.
"Karena angka kuota saat ini jauh dari cukup untuk kebutuhan petani sehingga perlu ditambah, di sisi lain juga untuk menekan lonjakan harga pupuk," katanya.
Ia menambahkan secara nasional, alokasi pupuk bersubsidi pada 2021 mencapai sekitar 17,9 juta ton atau naik 9 juta ton dari 2020 sebanyak 8,9 juta ton. Selain itu ada alokasi pupuk organik cair pada tahun ini 1,5 juta liter.
Penyaluran dan pemanfaatan pupuk bersubsidi, kata dia harus dimaksimalkan sehingga manfaatnya dapat dirasakan para petani sekaligus menjaga ketahanan pangan Tanah Air.
Baca juga: Ketua DPD RI: Pembangunan Bendungan Manikin perkuat kedaulatan pangan di NTT
Baca juga: Penerbangan perdana Kupang-Pantar diluncurkan, ini harapan Ketua DPD RI