Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laikodat meminta warga yang terdampak tanah longsor di Kota Kupang untuk siap direlokasi ke tempat yang aman dari bencana alam itu.
"Untuk warga yang rumahnya rusak berat dan tidak dapat digunakan lagi agar siap direlokasi di lahan yang sedang disiapkan pemkot," katanya saat berdialog dengan korban terdampak tanah longsor di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Senin.
Gubernur Viktor yang didampingi Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan Pemerintah Kota Kupang akan menyiapkan lokasi kurang lebih lima hektare untuk relokasi para korban.
"Sementara rumah warga akan dibangun dengan dana bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," katanya.
Ia meminta Pemerintah Kota Kupang segera membereskan urusan relokasi warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Oebufu.
Baca juga: Johnny Plate tinjau NTT untuk pastikan telekomunikasi pulih
Baca juga: Telkomsel sebut 330 BTS di Kupang terganggu akibat badai Siklon Seroja
Menanggapi permintaan tersebut, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore mengatakan segera memproses rencana relokasi warga yang terdampak bencana alam karena badai Siklon Tropis Seroja di Kelurahan Oebufu.
Ia juga mengatakan siap berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait pengurusan kepastian kepemilikan tanah yang menjadi tempat relokasi warga tersebut.
Puluhan unit rumah warga di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur tertimbun longsor dalam bencana badai seroja Minggu (4/4). (ANTARA/Benny Jahang)
Jefri mengatakan tempat yang potensial sebagai lahan relokasi bagi warga terdampak bencana itu berada di Manulai 2.
"Pemerintah Kota Kupang akan segera menuntaskan urusan administrasi terkait tanah tersebut untuk segera dilaporkan kepada pemerintah pusat," kata dia.
Dia mengatakan lebih dari 475 warga terdampak badai Seroja yang harus direlokasi di ibu kota Provinsi NTT ini.
"Untuk warga yang rumahnya rusak berat dan tidak dapat digunakan lagi agar siap direlokasi di lahan yang sedang disiapkan pemkot," katanya saat berdialog dengan korban terdampak tanah longsor di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Senin.
Gubernur Viktor yang didampingi Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan Pemerintah Kota Kupang akan menyiapkan lokasi kurang lebih lima hektare untuk relokasi para korban.
"Sementara rumah warga akan dibangun dengan dana bantuan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," katanya.
Ia meminta Pemerintah Kota Kupang segera membereskan urusan relokasi warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Oebufu.
Baca juga: Johnny Plate tinjau NTT untuk pastikan telekomunikasi pulih
Baca juga: Telkomsel sebut 330 BTS di Kupang terganggu akibat badai Siklon Seroja
Menanggapi permintaan tersebut, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore mengatakan segera memproses rencana relokasi warga yang terdampak bencana alam karena badai Siklon Tropis Seroja di Kelurahan Oebufu.
Ia juga mengatakan siap berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait pengurusan kepastian kepemilikan tanah yang menjadi tempat relokasi warga tersebut.
Jefri mengatakan tempat yang potensial sebagai lahan relokasi bagi warga terdampak bencana itu berada di Manulai 2.
"Pemerintah Kota Kupang akan segera menuntaskan urusan administrasi terkait tanah tersebut untuk segera dilaporkan kepada pemerintah pusat," kata dia.
Dia mengatakan lebih dari 475 warga terdampak badai Seroja yang harus direlokasi di ibu kota Provinsi NTT ini.