Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif membagikan 200 paket sembako kepada korban bencana alam siklon seroja di desa Tunbaun, Amarasi Barat Kabupaten Kupang yang 13 rumahnya tenggelam akibat tanah bergerak.
"Jadi hari ini kita bagikan sembako untuk warga yang terdampak bencana di Kabupaten Kupang, Polda NTT bersama dengan Polres Kabupaten Kupang serta teman-teman Indonesia Ofroad Federation (IOF) yang merupakan mitra dari Polda NTT," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (24/4).
Pantauan ANTARA perjalanan menuju ke lokasi tanah bergerak di desan Tunbaun, memakan waktu kurang lebih satu setengah jam, dan harus melewati jalur yang sulit dan jalan darurat.
Kapolda NTT mengendarai sendiri kendaraannya. Namun sempat berhenti beberapa menit di tengah jalan karena kendaraan yang dibawanya mengalami masalah. Setelah diperbaiki perjalanan untuk misi kemanusiaan itu kembali dilakukan.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa keberadaan anggota Polri Polda NTT merupakan bukti kehadiran negara serta bagian dari kepedulian negara kepada korban bencana alam di daerah itu.
Disamping sembako, Kapolda NTT juga menyerahkan selimut sebanyak 100 buah, masker 1.000 unit untuk mencegah penyebaran COVID-19 bagi para pengungsi yang kehilangan rumah mereka dan ditampung di gereja GMIT Bethania. Ada pula perlengkapan mandi serta makanan ringan bagi korban bencana alam di daerah itu.
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif (tengah) memberikan bantuan sembako kepada korban bencana siklon seroja di Kampung Nelayan Oesapa, Sabtu (24/4). ANTARA/Kornelis Kaha.
Kapolda menyampaikan keprihatinannya dan berharap masyarakat yang menjadi korban bencana alam untuk bersabar dengan bencana alam yang menimpa warga di desa itu. Sebab pemerintah akan memberikan perhatian serius untuk para korban bencana alam di NTT.
"Kami juga bawa teman-teman wartawan, mereka juga membantu bapak ibu dengan memberikan pemberitaan soal situasi dan kondisi korban bencana sehingga pemerintah bisa datang menyalurkan bantuan," ujar dia di hadapan para pengungsi.
Sementara itu pengungsi di Gereja GMIT Matha menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT beserta rombongan yang sudah memberikan sembako dan bantuan lainnnya untuk kurang lebih 21 kepala keluarga yang rumahnya tenggelam.
"Kami sudah mau dua minggu tinggal di gereja ini. Rumah kami sudah hilang semuanya karena bencana pada pekan lalu," ujar dia.
Ia menambahkan kehadiran Kapolda NTT bersama rombongan dengan menyumbangkan bantuan sembako dan lainnya sangat membantu pasalnya mereka membutuhkan banyak uluran tangan dari para dermawan.
Usai dari Kabupaten Kupang, Kapolda NTT bersama rombongan juga melanjutkan perjalanan untuk membagikan sembako, selimut dan bantuan lainnya di Kampung Nelayan Oesapa serta bersama umat Muslim setempat mengelar buka puasa bersama.
Baca juga: Ditlantas Polda NTT kerahkan personel bersihkan sampah di Kota Kupang
Baca juga: TNI-Polri bantu PLN NTT pulihkan kelistrikan
"Jadi hari ini kita bagikan sembako untuk warga yang terdampak bencana di Kabupaten Kupang, Polda NTT bersama dengan Polres Kabupaten Kupang serta teman-teman Indonesia Ofroad Federation (IOF) yang merupakan mitra dari Polda NTT," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (24/4).
Pantauan ANTARA perjalanan menuju ke lokasi tanah bergerak di desan Tunbaun, memakan waktu kurang lebih satu setengah jam, dan harus melewati jalur yang sulit dan jalan darurat.
Kapolda NTT mengendarai sendiri kendaraannya. Namun sempat berhenti beberapa menit di tengah jalan karena kendaraan yang dibawanya mengalami masalah. Setelah diperbaiki perjalanan untuk misi kemanusiaan itu kembali dilakukan.
Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan bahwa keberadaan anggota Polri Polda NTT merupakan bukti kehadiran negara serta bagian dari kepedulian negara kepada korban bencana alam di daerah itu.
Disamping sembako, Kapolda NTT juga menyerahkan selimut sebanyak 100 buah, masker 1.000 unit untuk mencegah penyebaran COVID-19 bagi para pengungsi yang kehilangan rumah mereka dan ditampung di gereja GMIT Bethania. Ada pula perlengkapan mandi serta makanan ringan bagi korban bencana alam di daerah itu.
Kapolda menyampaikan keprihatinannya dan berharap masyarakat yang menjadi korban bencana alam untuk bersabar dengan bencana alam yang menimpa warga di desa itu. Sebab pemerintah akan memberikan perhatian serius untuk para korban bencana alam di NTT.
"Kami juga bawa teman-teman wartawan, mereka juga membantu bapak ibu dengan memberikan pemberitaan soal situasi dan kondisi korban bencana sehingga pemerintah bisa datang menyalurkan bantuan," ujar dia di hadapan para pengungsi.
Sementara itu pengungsi di Gereja GMIT Matha menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT beserta rombongan yang sudah memberikan sembako dan bantuan lainnnya untuk kurang lebih 21 kepala keluarga yang rumahnya tenggelam.
"Kami sudah mau dua minggu tinggal di gereja ini. Rumah kami sudah hilang semuanya karena bencana pada pekan lalu," ujar dia.
Ia menambahkan kehadiran Kapolda NTT bersama rombongan dengan menyumbangkan bantuan sembako dan lainnya sangat membantu pasalnya mereka membutuhkan banyak uluran tangan dari para dermawan.
Usai dari Kabupaten Kupang, Kapolda NTT bersama rombongan juga melanjutkan perjalanan untuk membagikan sembako, selimut dan bantuan lainnya di Kampung Nelayan Oesapa serta bersama umat Muslim setempat mengelar buka puasa bersama.
Baca juga: Ditlantas Polda NTT kerahkan personel bersihkan sampah di Kota Kupang
Baca juga: TNI-Polri bantu PLN NTT pulihkan kelistrikan