Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang tengah menyusun anggaran untuk alokasi pembangunan kembali jembatan yang roboh di Kota Kupang akibat curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut sejak Minggu (26/1).
“Saya sudah melihat langsung kondisi jembatan tersebut dan sudah minta Dinas PUPR untuk bisa merencanakan dalam penganggaran berikut alokasi untuk pembangunan kembali jembatan dimaksud, karena merupakan akses penting bagi warga sekitar dan pedagang di Pasar Kasih,” kata Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi di Kupang, Rabu, (28/1) malam.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan robohnya jembatan penghubung ke pasar Kasih Naikoten Kota Kupang merupakan salah satu pasar terbesar di Kota Kupang.
Dia mengatakan bahwa usai melihat kondisi di lapangan, telah menginstruksikan Plt Kadis PUPR Kota Kupang untuk berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang agar mengerahkan peralatan dan personel untuk membersihkan material jembatan yang saat ini masih menghalangi aliran air sungai di lokasi tersebut.
Jembatan itu dibangun pada tahun 1992 itu menjadi penghubung bagi warga RT 20 dan RT 26 Kelurahan Naikoten, tepatnya di belakang Pasar Kasih.
Jembatan yang roboh pada Selasa (28/1) itu juga sering menjadi jembatan yang dilalui oleh para pembeli atau masyarakat yang hendak berbelanja di pasar Kasih Naikoten.
Mantan Kadis Pendidikan Provinsi NTT itu menambahkan bahwa hujan dengan intensitas yang tinggi tidak hanya menyebabkan jembatan roboh, tetapi juga beberapa rumah terendam banjir.
Dalam kesempatan tersebut dia juga meninjau lokasi longsor rumah milik Thomas Bara, warga RT 03, RW 01, Kelurahan Airnona.
Baca juga: BMKG imbau warga Manggarai Barat waspadai cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspadai bencana hidrometeorologi
Usai melihat langsung kerusakan dan menemui warga terdampak, Linus Lusi minta kepada BPBD untuk segera turun memberikan bantuan serta melakukan langkah-langkah kedaruratan sesuai kondisi lapangan.