Kupang (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef A Nae Soe berharap warga daerah ini tetap menjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang harmonis dalam menyemarakkan hari lahir Pancasila 1 Juni 2021.
"Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila agar dijadikan momentum untuk terus menjaga nilai-nilai kesatuan dan kerukunan yang telah terjaga dengan baik selama ini," kata Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi di Kupang, Senin, (31/5).
Ia mengatakan momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2021 agar dijadikan momentum bagi seluruh warga NTT menjaga nilai-nilai kesatuan dan kerukunan sebagai daerah Nusa Terindah Toleransi (NTT) di Indonesia.
"Nilai-nilai gotong royong dan nilai-nilai Ketuhanan sesuai agamanya masing-masing serta nilai kemanusiaan dan persatuan harus terus dijaga dengan baik di daerah ini," tegasnya.
Mantan anggota DPR-RI ini mengatakan, apabila masih ada warga maupun pejabat di NTT yang masih berpikir tentang perbedaan suku, ras dan agama itu adalah bentuk pemikiran yang picik.
"Kalau ada pejabat yang berpikir tentang perbedaan agama dan suku merupakan pikiran yang sangat picik. Kita sudah memopulerkan salam kebhinekaan kita jadi tidak boleh ada pemikiran sempit yang membedakan suku, agama dan ras di daerah ini,"tegasnya.
Sementara itu Ikatan Keluarga Besar Manggarai (IKMR) di Kupang mengecam keras terhadap pernyataan kontraversi Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe yang melontarkan pernyataan membeda-bedakan suku, ras dan agama.
"Kami sangat menyayangkan adanya pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang dari PDIP yang melukai perasaan warga Manggarai," tegas Ketua IKMR Aloysius Sukardan.
Masyarakat Manggarai di Kupang, kata dia, memaafkan Yeskiel Loudoe namun tetap mendukung pihak kepolisian memroses secara hukum terhadap yang bersangkutan atas pernyataan kontroversial sehingga kasus serupa tidak terjadi di Kota Kupang yang sangat toleran ini.
Baca juga: Gus Jazil sebut masyarakat Flores jadikan keragaman sebagai kekuatan
"Kota Kupang merupakan daerah yang dihuni seluruh etnis dan agama sehingga harus dirawat dengan terus menjaga toleransi antar umat beragama secara baik," tegas Sukardan.
Baca juga: Potensi radikalisme dan ancaman terhadap keberadaan Pancasila
Ketua DPRD Kotan Kupang Yeskiel Lodoe telah meminta maaf atas pernyataanya yang dianggap menyingung perasaan masyarakat Manggarai dan umat Katolik yang sempat viral di berbagai media sosial itu.
"Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila agar dijadikan momentum untuk terus menjaga nilai-nilai kesatuan dan kerukunan yang telah terjaga dengan baik selama ini," kata Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi di Kupang, Senin, (31/5).
Ia mengatakan momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2021 agar dijadikan momentum bagi seluruh warga NTT menjaga nilai-nilai kesatuan dan kerukunan sebagai daerah Nusa Terindah Toleransi (NTT) di Indonesia.
"Nilai-nilai gotong royong dan nilai-nilai Ketuhanan sesuai agamanya masing-masing serta nilai kemanusiaan dan persatuan harus terus dijaga dengan baik di daerah ini," tegasnya.
Mantan anggota DPR-RI ini mengatakan, apabila masih ada warga maupun pejabat di NTT yang masih berpikir tentang perbedaan suku, ras dan agama itu adalah bentuk pemikiran yang picik.
"Kalau ada pejabat yang berpikir tentang perbedaan agama dan suku merupakan pikiran yang sangat picik. Kita sudah memopulerkan salam kebhinekaan kita jadi tidak boleh ada pemikiran sempit yang membedakan suku, agama dan ras di daerah ini,"tegasnya.
Sementara itu Ikatan Keluarga Besar Manggarai (IKMR) di Kupang mengecam keras terhadap pernyataan kontraversi Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe yang melontarkan pernyataan membeda-bedakan suku, ras dan agama.
"Kami sangat menyayangkan adanya pernyataan Ketua DPRD Kota Kupang dari PDIP yang melukai perasaan warga Manggarai," tegas Ketua IKMR Aloysius Sukardan.
Masyarakat Manggarai di Kupang, kata dia, memaafkan Yeskiel Loudoe namun tetap mendukung pihak kepolisian memroses secara hukum terhadap yang bersangkutan atas pernyataan kontroversial sehingga kasus serupa tidak terjadi di Kota Kupang yang sangat toleran ini.
Baca juga: Gus Jazil sebut masyarakat Flores jadikan keragaman sebagai kekuatan
"Kota Kupang merupakan daerah yang dihuni seluruh etnis dan agama sehingga harus dirawat dengan terus menjaga toleransi antar umat beragama secara baik," tegas Sukardan.
Baca juga: Potensi radikalisme dan ancaman terhadap keberadaan Pancasila
Ketua DPRD Kotan Kupang Yeskiel Lodoe telah meminta maaf atas pernyataanya yang dianggap menyingung perasaan masyarakat Manggarai dan umat Katolik yang sempat viral di berbagai media sosial itu.