Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Kristofel Praing mengatakan memperbaiki Bendungan Kambaniru di daerah setempat yang rusak diterjang banjir bandang membutuhkan anggaran hingga Rp90 miliar.
"Untuk penanganan permanen perbaikan bendungan Kambaniru dalam tahap persiapan dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp90 miliar," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (7/6)
Bendungan Kambaniru di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang saat bencana badai siklon tropis Seroja melanda NTT pada 4-5 April 2021.
Bupati Kristofel Praing mengatakan Bendungan Kambaniru adalah salah satu infrastruktur yang memiliki peran penting dalam sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat di Sumba Timur.
Ia menyebutkan, pasokan air dari Bendungan Kambaniru mengaliri 1.440 hektare sawah dan ribuan masyarakat menggantungkan hidupnya pada bendungan ini.
Oleh karena itu, kata dia perbaikan bendungan ini merupakan kebutuhan yang mendesak dan akan dilaksanakan dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nelanja negara (APBN) sebesar Rp90 miliar.
Anggaran untuk perbaikan bendungan dialokasikan dalam dua tahap yakni melalui APBN 2021 sebesar Rp67,5 miliar dan APBN 2022 sebesar Rp22,5 miliar.
Baca juga: BIG sebut Sumba Timur ada di pertemuan "outlet"' DAS
Lebih lanjut Bupati Krisotofel Praing menyampaikan terima kasi kepada Menrteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskoda yang telah berkunjung untuk meninjau langsung dampak kerusakan bendungan Kambaniru pada Jumat (4/6/2021).
Baca juga: 5.000 rumah warga di Sumba Timur rusak diterjang badai Seroja
"Saya pikir dengan kunjungan Pak Menteri dan Pak Gubernur, memberi harapan bagi pemda dan masyarakat Sumba Timur untuk dapat bangkit menyelesaikan beberapa infrastruktur penting, salah satunya Bendungan Kambaniru," katanya.
"Untuk penanganan permanen perbaikan bendungan Kambaniru dalam tahap persiapan dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp90 miliar," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (7/6)
Bendungan Kambaniru di Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, mengalami kerusakan akibat diterjang banjir bandang saat bencana badai siklon tropis Seroja melanda NTT pada 4-5 April 2021.
Bupati Kristofel Praing mengatakan Bendungan Kambaniru adalah salah satu infrastruktur yang memiliki peran penting dalam sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat di Sumba Timur.
Ia menyebutkan, pasokan air dari Bendungan Kambaniru mengaliri 1.440 hektare sawah dan ribuan masyarakat menggantungkan hidupnya pada bendungan ini.
Oleh karena itu, kata dia perbaikan bendungan ini merupakan kebutuhan yang mendesak dan akan dilaksanakan dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nelanja negara (APBN) sebesar Rp90 miliar.
Anggaran untuk perbaikan bendungan dialokasikan dalam dua tahap yakni melalui APBN 2021 sebesar Rp67,5 miliar dan APBN 2022 sebesar Rp22,5 miliar.
Baca juga: BIG sebut Sumba Timur ada di pertemuan "outlet"' DAS
Lebih lanjut Bupati Krisotofel Praing menyampaikan terima kasi kepada Menrteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskoda yang telah berkunjung untuk meninjau langsung dampak kerusakan bendungan Kambaniru pada Jumat (4/6/2021).
Baca juga: 5.000 rumah warga di Sumba Timur rusak diterjang badai Seroja
"Saya pikir dengan kunjungan Pak Menteri dan Pak Gubernur, memberi harapan bagi pemda dan masyarakat Sumba Timur untuk dapat bangkit menyelesaikan beberapa infrastruktur penting, salah satunya Bendungan Kambaniru," katanya.