Kupang (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang meluncurkan lima aplikasi pelayanan masyarakat untuk bisa mendapatkan kategori wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM).
"Hari ini kita luncurkan lima aplikasi yang tujuan utamanya adalah guna mempercepat, mempermudah dan mempersingkat pelayanan kepada masyarakat dan juga untuk pelayanan di lingkup BPOM sendiri," kata Kepala BPOM Kupang Tamran Ismail di Kupang, Senin, (21/6).
Hal ini disampaikannya usai melaksanakan Deklarasi Pembangunan Zona Intergritas Menuju WBK/WBBM di ibu kota Provinsi NTT yang dihadiri juga oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, serta pejabat daerah di NTT.
Ia menyebutkan lima aplikasi yang diluncurkan itu antara lain Jitu BPOM Koe, Amfoang 24, Si Waian, Si Raja ValidKu dan Kilat Jitu e. Dari lima aplikasi yang diluncurkan itu, dua diantaranya adalah aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk tidak secara manual melaporkan atau mendaftarkan pangannya ke BPOM.
Dua diantaranya itu adalah aplikasi Kilat Jitu e, di mana pelanggan bisa memesan pengujian di BPOM Kupang tanpa harus datang ke Balai POM dan bisa tracking proses nya dan hasilnya pun bisa di kirim via Email dengan password yang dilindungi.
"Yang kedua yakni aplikasi Amfoang 24 di mana masyarakat atau pelanggan bisa mengadukan secara daring kepada kami jika menemukan sesuatu," tambah dia.
Ia juga mengatakan bahwa selain tujuannya memudahkan, mempercepat dan mempersempit pelayanan, keberadaan lima aplikasi ini juga sangat membantu di tengah pandemi COVID-19 ini.
Hal ini karena masyarakat tidak perlu lagi bertemu secara langsung dengan petugas, cukup mendaftar atau memberikan pengaduan secara daring melalui dua aplikasi khusus masyarakat itu.
BPOM Kupang sendiri tambah dia juga menargetkan bahwa dengan adanya aplikasi yang diluncurkan secara nyata itu diharapkan mampu menjadikan BPOM Kupang sebagai salah satu institusi yang siap menuju WBK/WBBM.
Sementara itu Ketua Ombusdman NTT Darius Beda Daton menilai bahwa selama ini, pelayanan yang diberikan oleh BPOM Kupang sudah sangat memadai.
"Saya coba melihat daftar pengaduan lima tahun terakhir, ternyata bersih, tidak ada pengaduan dari masyarakat, hal ini menunjukannya bahwa selama ini pelayanan BPOM sudah sangat maksimal," tambah dia.
Baca juga: BPOM Kupang temukan 51 jenis produk pangan kedaluwarsa
Ia juga menilai bahwa sejumlah aplikasi yang diluncurkan itu diharapkan bisa membantu BPOM untuk meraih WBK/WBBM 2021.
Baca juga: BPOM Kupang temukan 51 jenis produk pangan kedaluwarsa
"Hari ini kita luncurkan lima aplikasi yang tujuan utamanya adalah guna mempercepat, mempermudah dan mempersingkat pelayanan kepada masyarakat dan juga untuk pelayanan di lingkup BPOM sendiri," kata Kepala BPOM Kupang Tamran Ismail di Kupang, Senin, (21/6).
Hal ini disampaikannya usai melaksanakan Deklarasi Pembangunan Zona Intergritas Menuju WBK/WBBM di ibu kota Provinsi NTT yang dihadiri juga oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, serta pejabat daerah di NTT.
Ia menyebutkan lima aplikasi yang diluncurkan itu antara lain Jitu BPOM Koe, Amfoang 24, Si Waian, Si Raja ValidKu dan Kilat Jitu e. Dari lima aplikasi yang diluncurkan itu, dua diantaranya adalah aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk tidak secara manual melaporkan atau mendaftarkan pangannya ke BPOM.
Dua diantaranya itu adalah aplikasi Kilat Jitu e, di mana pelanggan bisa memesan pengujian di BPOM Kupang tanpa harus datang ke Balai POM dan bisa tracking proses nya dan hasilnya pun bisa di kirim via Email dengan password yang dilindungi.
"Yang kedua yakni aplikasi Amfoang 24 di mana masyarakat atau pelanggan bisa mengadukan secara daring kepada kami jika menemukan sesuatu," tambah dia.
Ia juga mengatakan bahwa selain tujuannya memudahkan, mempercepat dan mempersempit pelayanan, keberadaan lima aplikasi ini juga sangat membantu di tengah pandemi COVID-19 ini.
Hal ini karena masyarakat tidak perlu lagi bertemu secara langsung dengan petugas, cukup mendaftar atau memberikan pengaduan secara daring melalui dua aplikasi khusus masyarakat itu.
BPOM Kupang sendiri tambah dia juga menargetkan bahwa dengan adanya aplikasi yang diluncurkan secara nyata itu diharapkan mampu menjadikan BPOM Kupang sebagai salah satu institusi yang siap menuju WBK/WBBM.
Sementara itu Ketua Ombusdman NTT Darius Beda Daton menilai bahwa selama ini, pelayanan yang diberikan oleh BPOM Kupang sudah sangat memadai.
"Saya coba melihat daftar pengaduan lima tahun terakhir, ternyata bersih, tidak ada pengaduan dari masyarakat, hal ini menunjukannya bahwa selama ini pelayanan BPOM sudah sangat maksimal," tambah dia.
Baca juga: BPOM Kupang temukan 51 jenis produk pangan kedaluwarsa
Ia juga menilai bahwa sejumlah aplikasi yang diluncurkan itu diharapkan bisa membantu BPOM untuk meraih WBK/WBBM 2021.
Baca juga: BPOM Kupang temukan 51 jenis produk pangan kedaluwarsa