Kupang (ANTARA) - Asosiasi Provinsi Persatuan sepak bola Indonesia (
(Asprov PSSI) Nusa Tenggara Timur (NTT) membatalkan pelaksanaan turnamen Liga 3 zona NTT dua tahunan El Tari Memorial Cup akibat kasus COVID-19 yang terus meningkat dan menundanya hingga 2022 mendatang.
Sekretaris Aprov PSSI NTT Lambertus Ara Tukan mengatakan keputusan tersebut disampaikan merujuk pada Surat Gubernur NTT Viktor B Laiskodat Nomor BU.426.3/07/DISPORA/2021 tentang Penundaan Pelaksanaan Turnamen El Tari Memorial Cup dan Soeratin Cup tahun 2021 tertanggal 29 Juni dengan alasan mencegah penularan COVID-19 varian baru.
"Atas dasar Surat Gubernur NTT tersebut, Asprov PSSI NTT melalui surat Nomor: 066/PSSI-NTT/VI/2021 perihal Pemberitahuan Penundaan Kompetisi Sepak Bola Asprov PSSI NTT Tahun 2021 menyepakati menunda semua kompetisi yang sudah dijadwalkan," kata Lambertus di Kupang, Selasa (29/6).
Selain Liga 3 zona NTT, menurut dia, surat pembatalan tersebut juga berlaku bagi dua turnamen usia dini lainnya, seperti Soeratin Cup usia 15 dan 17 yang pelaksanaanya akan dilakukan di Kabupaten Belu.
“Mengenai tuan rumah peyelenggara kompetisi di tahun 2022 akan diinformasikan kemudian," ujar Lambertus.
Menanggapi pembatalan tersebut, pemilik sekolah sepak bola Bali United Kristal FC David Furbertus menilai keputusan itu diambil tanpa dikomunikasikan dengan pihak terkait, sehingga terkesan keputusan sepihak.
Ia mengatakan keputusan tersebut tentunya mengecewakan banyak pihak, termasuk para pemain yang sudah tak sabar untuk bertanding di turnamen resmi setelah menjalani beberapa kali uji coba (trial).
"Kami juga persiapan, TC dan ujicoba sudah mengeluarkan dana banyak, dan dana kami swasembada, bukan dari Pemda. Kasihan juga pemain dan pelatih yang sudah lama persiapan. Perasaan mereka dipermainkan terus dengan keputusan-keputusan Asprov yang mundur, batal, jalan lagi, batal lagi," ucap David.
Sementara itu, Manajemen Akademi Bintang Timur Atambua sebagai tuan rumah Soeratin Cup U-15 dan U-17 juga mengaku kecewa dengan keputusan sepihak dari Asprov PSSI NTT itu.
"Seharusnya jika ada surat dari gubernur, kami sebagai tuan rumah disampaikan, seharusnya juga libatkan peserta untuk diskusi bersama agar tidak merugikan banyak pihak. Ini malah ambil keputusan sendiri tanpa adanya diskusi bersama," kata Direktur Akademi Bintang Timur Atambua Jhon Leki.
Jhon yang juga Sekretaris Askab PSSI Belu itu mengungkapkan jika alasannya pandemi COVID-19, setidaknya masih bisa didiskusikan bersama untuk tidak ditunda hingga 2022, tetapi ditunda sambil melihat situasi pandemi saat ini.
Baca juga: Asprov PSSI NTT tunjuk BeTA tuan rumah Piala Soeratin-15
Sebab jika digelar pada 2022, ia menambahkan, sudah pasti regulasi untuk usia pemain akan berubah. Selain itu, anak-anak yang sudah berlatih saat ini tidak akan bisa lagi bermain tahun depan.
Baca juga: PSSI mulai melirik pemain putri dari NTT
(Asprov PSSI) Nusa Tenggara Timur (NTT) membatalkan pelaksanaan turnamen Liga 3 zona NTT dua tahunan El Tari Memorial Cup akibat kasus COVID-19 yang terus meningkat dan menundanya hingga 2022 mendatang.
Sekretaris Aprov PSSI NTT Lambertus Ara Tukan mengatakan keputusan tersebut disampaikan merujuk pada Surat Gubernur NTT Viktor B Laiskodat Nomor BU.426.3/07/DISPORA/2021 tentang Penundaan Pelaksanaan Turnamen El Tari Memorial Cup dan Soeratin Cup tahun 2021 tertanggal 29 Juni dengan alasan mencegah penularan COVID-19 varian baru.
"Atas dasar Surat Gubernur NTT tersebut, Asprov PSSI NTT melalui surat Nomor: 066/PSSI-NTT/VI/2021 perihal Pemberitahuan Penundaan Kompetisi Sepak Bola Asprov PSSI NTT Tahun 2021 menyepakati menunda semua kompetisi yang sudah dijadwalkan," kata Lambertus di Kupang, Selasa (29/6).
Selain Liga 3 zona NTT, menurut dia, surat pembatalan tersebut juga berlaku bagi dua turnamen usia dini lainnya, seperti Soeratin Cup usia 15 dan 17 yang pelaksanaanya akan dilakukan di Kabupaten Belu.
“Mengenai tuan rumah peyelenggara kompetisi di tahun 2022 akan diinformasikan kemudian," ujar Lambertus.
Menanggapi pembatalan tersebut, pemilik sekolah sepak bola Bali United Kristal FC David Furbertus menilai keputusan itu diambil tanpa dikomunikasikan dengan pihak terkait, sehingga terkesan keputusan sepihak.
Ia mengatakan keputusan tersebut tentunya mengecewakan banyak pihak, termasuk para pemain yang sudah tak sabar untuk bertanding di turnamen resmi setelah menjalani beberapa kali uji coba (trial).
"Kami juga persiapan, TC dan ujicoba sudah mengeluarkan dana banyak, dan dana kami swasembada, bukan dari Pemda. Kasihan juga pemain dan pelatih yang sudah lama persiapan. Perasaan mereka dipermainkan terus dengan keputusan-keputusan Asprov yang mundur, batal, jalan lagi, batal lagi," ucap David.
Sementara itu, Manajemen Akademi Bintang Timur Atambua sebagai tuan rumah Soeratin Cup U-15 dan U-17 juga mengaku kecewa dengan keputusan sepihak dari Asprov PSSI NTT itu.
"Seharusnya jika ada surat dari gubernur, kami sebagai tuan rumah disampaikan, seharusnya juga libatkan peserta untuk diskusi bersama agar tidak merugikan banyak pihak. Ini malah ambil keputusan sendiri tanpa adanya diskusi bersama," kata Direktur Akademi Bintang Timur Atambua Jhon Leki.
Jhon yang juga Sekretaris Askab PSSI Belu itu mengungkapkan jika alasannya pandemi COVID-19, setidaknya masih bisa didiskusikan bersama untuk tidak ditunda hingga 2022, tetapi ditunda sambil melihat situasi pandemi saat ini.
Baca juga: Asprov PSSI NTT tunjuk BeTA tuan rumah Piala Soeratin-15
Sebab jika digelar pada 2022, ia menambahkan, sudah pasti regulasi untuk usia pemain akan berubah. Selain itu, anak-anak yang sudah berlatih saat ini tidak akan bisa lagi bermain tahun depan.
Baca juga: PSSI mulai melirik pemain putri dari NTT