Kupang (Antaranews NTT) - Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kelas I Kupang Edi Santoso mengatakan produk ikan kering mendominasi ekspor nonmigas dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ke berbagai negara tujuan selama tahun 2017.
"Jumlah produk ikan kering yang diekspor dari NTT selama 2017 mencapai lebih dari 245 ton atau lebih besar dibanding komoditas lainnya dalam periode yang sama," kata Edi Santoso di Kupang, Kamis.
Ia menyebutkan satu-satunya negara tujuan ekspor yang memiliki permintaan ikan kering yang tinggi yakni Timor Leste yang berbatasan wilayah secara langsung dengan NTT di Pulau Timor.
Nilai ekspor ikan kering ke negara tetangga itu tercatat mencapai 755.230 dolar Amerika Serikat dengan frekuensi pengiriman selama tahun 2017 sebanyak 141 kali.
Menurutnya, karena berbatasan wilayah secara langsung maka aktivitas ekspor lebih lancar dilakukan melalui jalur darat menggunakna kontainer dibandingkan ke negara tujuan ekspor lainnya yang harus diangkut melalui jalur laut melalui Surabaya, Jawa Timur.
"Produk ikan kering yang diekspor ke Timor Leste kami uji dan sertifikasi terlebih dulu, kemudian diangkut dengan truk kontainer dan sebelum masuk ke sana ada petugas kami di pos perbatasan juga melakukan pemeriksaan," katanya.
Menurutnya, meskipun jumlah ekspor ikan kering ke Timor Leste mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2016 yang mencapai 256 ton lebih, namun permintaan tersebut masih cukup tinggi dibandingkan jenis ikan-ikan yang diekspor ke negara tujuan lainnya.
Adapun jenis ikan ekspor lainnya yang dikirim ke Timor Leste seperti ikan demersal beku, baby tuna dan cakalang, ikan air tawar beku, hingga udang putih beku.
Santoso memgatakan selain ikan kering, produk ikan lain yang juga memiliki jumlah ekspor tinggi yaitu ikan cakalang asap yang diekspor ke Jepang, dengan nilai yang lebih tinggi mencapai lebih dari satu juta dolar Amerika Serikat.
"Nilai ekspor cakalang asap ini bahkan paling tinggi dibandingkan jenis-jenis ikan lainnya yang dikirim ke berbagai negara," katanya.
Selain itu, beberapa jenis ikan ekspor lainnya dari NTT yang diminati negara berjulukan "Negeri Sakura" itu yakni tuna loin, cakalang beku dan gurita beku.
Ia menambahkan secara keseluruhan jumlah berbagai jenis ikan yang diekspor dalam tahun 2017 mencapai 698 ton lebih ke berbagai negara tujuan lainnya seperti Brunei Darusalam, Hongkong, Malaysia, Singapura, Australia dan Amerika.
"Jumlah produk ikan kering yang diekspor dari NTT selama 2017 mencapai lebih dari 245 ton atau lebih besar dibanding komoditas lainnya dalam periode yang sama," kata Edi Santoso di Kupang, Kamis.
Ia menyebutkan satu-satunya negara tujuan ekspor yang memiliki permintaan ikan kering yang tinggi yakni Timor Leste yang berbatasan wilayah secara langsung dengan NTT di Pulau Timor.
Nilai ekspor ikan kering ke negara tetangga itu tercatat mencapai 755.230 dolar Amerika Serikat dengan frekuensi pengiriman selama tahun 2017 sebanyak 141 kali.
Menurutnya, karena berbatasan wilayah secara langsung maka aktivitas ekspor lebih lancar dilakukan melalui jalur darat menggunakna kontainer dibandingkan ke negara tujuan ekspor lainnya yang harus diangkut melalui jalur laut melalui Surabaya, Jawa Timur.
"Produk ikan kering yang diekspor ke Timor Leste kami uji dan sertifikasi terlebih dulu, kemudian diangkut dengan truk kontainer dan sebelum masuk ke sana ada petugas kami di pos perbatasan juga melakukan pemeriksaan," katanya.
Menurutnya, meskipun jumlah ekspor ikan kering ke Timor Leste mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2016 yang mencapai 256 ton lebih, namun permintaan tersebut masih cukup tinggi dibandingkan jenis ikan-ikan yang diekspor ke negara tujuan lainnya.
Adapun jenis ikan ekspor lainnya yang dikirim ke Timor Leste seperti ikan demersal beku, baby tuna dan cakalang, ikan air tawar beku, hingga udang putih beku.
Santoso memgatakan selain ikan kering, produk ikan lain yang juga memiliki jumlah ekspor tinggi yaitu ikan cakalang asap yang diekspor ke Jepang, dengan nilai yang lebih tinggi mencapai lebih dari satu juta dolar Amerika Serikat.
"Nilai ekspor cakalang asap ini bahkan paling tinggi dibandingkan jenis-jenis ikan lainnya yang dikirim ke berbagai negara," katanya.
Selain itu, beberapa jenis ikan ekspor lainnya dari NTT yang diminati negara berjulukan "Negeri Sakura" itu yakni tuna loin, cakalang beku dan gurita beku.
Ia menambahkan secara keseluruhan jumlah berbagai jenis ikan yang diekspor dalam tahun 2017 mencapai 698 ton lebih ke berbagai negara tujuan lainnya seperti Brunei Darusalam, Hongkong, Malaysia, Singapura, Australia dan Amerika.