Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur melatih warga di Kabupaten Ende, Pulau Flores untuk memproduksi bahan material bata dengan memanfaatkan limbah batu bara dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ropa di daerah itu.
"Pelatihan ini diberikan kepada 18 orang dari beberapa elemen yaitu Keuskupan Agung Ende, Dinas Lingkungan Hidup Ende, serta perwakilan UMKM dan masyarakat umum," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis (8/7).
Dalam pelatihan, peserta diajarkan memanfaatkan limbah batu bara dari proses pembakaran atau dikenal dengan Fly Ash dan Bottom Ash (FAB dari PLTU Ropa untuk memproduksi material bangunan berupa bata interlock.
Bata yang diproduksi dimanfaatkan sebagai material bangunan untuk program pembedahan rumah warga yang dijalankan PLN.
Agustinus Jatmiko mengatakan pelatihan ini sangat penting karena para peserta yang telah dinilai lulus akan menjadi calon pelatih bagi warga lainnya. "Diharapkan para peserta setelah menguasai kemampuan pemanfaatan produk FABA ini akan menjadi pelatih bagi tenaga kerja lainnya," katanya.
Sementara itu, Bupati Ende Djafar Achmad mengapresiasi inovasi PLN dalam pemanfaatan FABA yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat di Ende.
Bata yang dihasilkan tidak hanya dimanfaatkan untuk membangun rumah bagi warga miskin namun juga untuk mendukung pembangunan geraja serta sarana umum lainnya.
"Saya menyambut gembira atas upaya PLN melalui inovasi pemanfaatan FABA yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat di Ende. Ada banyak warga yang akan terbantu dengan bedah rumah memakai bata interlock ini," katanya.
Baca juga: PLN bantu transplantasi terumbu karang TWA Laut Sikka
Baca juga: PLN pasok kebutuhan listrik bagi lima unit usaha di Flores
"Pelatihan ini diberikan kepada 18 orang dari beberapa elemen yaitu Keuskupan Agung Ende, Dinas Lingkungan Hidup Ende, serta perwakilan UMKM dan masyarakat umum," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis (8/7).
Dalam pelatihan, peserta diajarkan memanfaatkan limbah batu bara dari proses pembakaran atau dikenal dengan Fly Ash dan Bottom Ash (FAB dari PLTU Ropa untuk memproduksi material bangunan berupa bata interlock.
Bata yang diproduksi dimanfaatkan sebagai material bangunan untuk program pembedahan rumah warga yang dijalankan PLN.
Agustinus Jatmiko mengatakan pelatihan ini sangat penting karena para peserta yang telah dinilai lulus akan menjadi calon pelatih bagi warga lainnya. "Diharapkan para peserta setelah menguasai kemampuan pemanfaatan produk FABA ini akan menjadi pelatih bagi tenaga kerja lainnya," katanya.
Sementara itu, Bupati Ende Djafar Achmad mengapresiasi inovasi PLN dalam pemanfaatan FABA yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat di Ende.
Bata yang dihasilkan tidak hanya dimanfaatkan untuk membangun rumah bagi warga miskin namun juga untuk mendukung pembangunan geraja serta sarana umum lainnya.
"Saya menyambut gembira atas upaya PLN melalui inovasi pemanfaatan FABA yang berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat di Ende. Ada banyak warga yang akan terbantu dengan bedah rumah memakai bata interlock ini," katanya.
Baca juga: PLN bantu transplantasi terumbu karang TWA Laut Sikka
Baca juga: PLN pasok kebutuhan listrik bagi lima unit usaha di Flores