Jakarta (ANTARA) - Tidak lengkap rasanya bicara soal karya audio-visual jika hanya bicara soal visualisasi imaji saja, terutama dalam serial terbaru Marvel "Loki" yang tayang di Disney+ Hotstar. Efek suara hingga musik tema, semuanya memegang peranan penting dalam penguatan visual maupun cerita.

ANTARA berkesempatan untuk menyelaminya lebih dalam bersama komposer serial ini, Natalie Holt, beberapa waktu lalu.

Holt merupakan wanita berkebangsaan Inggris yang akrab dengan komposisi musik untuk sejumlah film dan serial seperti "Paddington" (2014) hingga "Journey's End" (2017) bersama komposer pemenang piala Oscar, Hildur Guðnadóttir ("Joker"). 

Berada dalam sebuah proyek serial Marvel, Holt mengaku senang sekaligus tertantang untuk menceritakan kisah Loki -- yang mungkin sudah terasa begitu konklusif di "Infinity War", ke rentang waktu yang sangat berbeda, melalui musik yang ia tulis dan rangkai.

"Aku adalah penggemar dari franchise 'Thor', dan Loki adalah karakter yang sangat aku sukai. Ketika aku tahu akan menggubah musik untuk 'Loki', rasanya aku tidak tahu harus memulai dari mana," ujarnya dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA.

"Proses produksinya begitu berbeda dengan proyek lain yang pernah aku lakukan sebelumnya. Setidaknya kurang dari satu bulan aku muncul dengan ide dan bereksperimen dengan banyak suara berbeda sembari mendiskusikannya dengan Kate (Herron, sutradara)," imbuhnya. "Loki" (2021). (ANTARA/Disney+ Hotstar Indonesia)

Ketika ditanya soal inspirasi dan referensinya dalam membuat musik untuk "Loki", Holt mengatakan sang Loki sendiri -- Tom Hiddleston -- adalah inspirasi terbesarnya.

"(Tom) Memberikan 'api' dan perhatian kepada karakter yang ia perankan. Bagaimana ia membawakan karakter itu terasa teatrikal buatku. Aku ingin membuat (lagu) temanya dengan megah dengan referensi klasik, dan beberapa sentuhan gaya musik 'analog' dan suara vintage yang agak pudar," kata wanita lulusan Royal Academy of Music London itu.

Selain itu, ia juga mengatakan dirinya selalu dituntun oleh narasi dari penceritaan karakter sebagai inspirasi dan referensinya dalam membuat musik.

"Saya pikir penampilan Tom, cukup besar untuk mengambil semacam karya musik yang besar dan megah. Dia membuat semua orang terlihat peduli tentang karakternya," kata Holt.

Tantangan

Meski tidak ada tantangan yang berarti dalam menggubah musik untuk "Loki" karena cerita dan karakter yang kuat, Holt mengatakan tantangan terbesar justru muncul dari sisi teknis. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas proses produksinya dilakukan di tengah lockdown karena pandemi COVID-19.

"Tantangannya lebih ke menulis (musik) saat lockdown sambil mengasuh anakku yang kini belajar dari rumah. Kate (Herron) dan tim lainnya berada di Atlanta dan Los Angeles, jadi, aku juga harus beradaptasi dengan perbedaan waktu untuk mengikuti rapat produksi dan lainnya," kata Holt.

"Teman-teman (produksi musik, orkestra) juga berada di tempat yang berbeda. Salah satunya ada di Budapest, dan kami melakukannya secara remote dan sangat menantang untuk mengikuti dan menyusunnya bersama sebagai satu komposisi," imbuhnya.

Walaupun terdapat tantangan yang begitu baru baginya, Holt tak mengelak bahwa pandemi juga membuka pintu dan pengalaman berkarya yang berbeda dan terasa menyenangkan, karena teknologi membantunya terhubung dengan banyak talenta di dunia.

"Ya, dengan adanya teknologi, ini sangat membantu. Aku bisa menggubah musik bersama para talenta yang sangat berbakat dari penjuru dunia. Aku rasa, ada sisi positif dan negatifnya ketika kita bicara tentang pandemi," kata dia.

Wanita dan keberagaman dalam musik

Tidak banyak komposer film wanita yang meraih penghargaan tertinggi di ajang penghargaan film dunia. Terhitung hanya ada lima komposer wanita yang meraih piala Oscar selama 94 tahun perhelatan Academy Awards.


Namun, Holt memiliki pendapat yang begitu optimis tentang kiprah wanita di dunia musik untuk perfilman. "Aku rasa, kesempatan itu sudah mulai terbuka untuk para komposer wanita, mereka dipercayakan untuk melakukan pekerjaan yang mungkin sebelumnya tidak dipertimbangkan oleh banyak orang," kata dia.

"Kita saat ini hidup di masa yang mengasyikkan, dan menurutku di luar sana banyak sekali wanita yang begitu kreatif dan memiliki suara dan talenta untuk didengar dan dibagikan. Aku berharap Marvel terus mendorong keluar batas dan melihat apa yang orang-orang miliki," tambahnya.

Sebelum menutup sesi wawancara, wanita kelahiran Sussex Barat itu membagi semangatnya untuk para seniman baru di dunia perfilman. Menurut Holt, selain belajar di sekolah film untuk menunjang talenta dan karya, penting bagi para seniman muda -- terutama mereka yang ingin menjadi seorang komposer film -- untuk terbuka dan memiliki empati akan peluang, talenta, dan cerita lain.

"Pergi ke sekolah film adalah pengalaman yang hebat. Dari sana, kita lalu bisa belajar bagaimana bekerja sama dengan sutradara, aktor, dan mengerti serta mengenali proses membuat film," kata wanita yang juga merupakan lulusan National Film and Television School Inggris itu.

"Namun, yang paling seru adalah bagaimana kita -- melalui musik -- bisa membantu mereka (sutradara, aktor, dan kru lain) untuk menyajikan cerita itu kepada penonton. Bagaimana nantinya kita bisa mengerti bahwa film memiliki bahasanya sendiri, di mana musik juga memiliki peran penting dalam penyampaiannya. Ketika kita sudah memahami itu, aku rasa itu adalah momen kita," pungkasnya.

Sementara itu, "Loki" telah memasuki episode kelima dan bisa disaksikan di layanan streaming Disney+ Hotstar.

Baca juga: Weni rilis "Tilasan" bersama Joox Original

Baca juga: Rinni dan Yarra di "Snake on Apple Trees"
 

Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024