Kupang (Antaranews NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tengggara Timur memberikan pasokan listrik secara gratis bagi 98 rumah warga yang bermukim di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko di Kabupaten Ngada, Pulau Flores.
"Bantuan sambungan listik gratis yang kami serahkan kemarin (Rabu, 10/1) ini sebagai bentuk kepedulian PLN untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah kuasa pertambangan di PLTPB Mataloko," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Christyono di Kupang, Kamis.
Selain sambungan listrik secara gratis, PLN juga menyerahkan bantuan atap seng untuk warga Kelurahan Mataloko sebanyak 1.151 lembar, Desa Ulubelu sebanyak 10.400 lembar, dan Desa Ratogesa 8.096 lembar.
Christyono mengatakan bantuan penyambungan gratis itu juga untuk memastikan kebutuhan listrik masyarakat di sekitar pembangkit dapat terpenuhi sehingga bisa mendukung aktivitas perekonomiannya sehari-hari.
Ia mejelaskan PLTP Mataloko sudah beroperasi sejak 2010 dengan daya 1X2,5 megawatt (MW) untuk mendukung kebutuhan masyarakat di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo yang letaknya berdampingan.
Dalam rencana pengembangan pembangkit baru, gardu induk, dan transmisi kelistrikan untuk sistem Pulau Flores, akan ada penambahan kapasitas untuk PLTP Mataloko sebesar 2x10 MW dengan target operasi pada 2019.
Untuk percepatan progres pembangunan PLTP Mataloko, dia mengadakan pertemuan secara reguler dengan Permerintah Kabupaten Ngada dan telah membentuk tim bersama.
Selain Mataloko, sejumlah PLTP lainnya yang juga dibangun di Pulau Flores seperti PLPT Ulumbu di Kabupaten Manggarai yang beroperasi dengan kapasitas daya 2x2,5 MW dan akan ditambah sebesar 2x20 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2019.
Ada pula PLTP Sokoria di Kabupaten Ende sebesar 2x5 MW ditargetkan beroperasi pada 2021 dan tambahan 4x5 MW ditargetkan pada 2023, dan PLTP Okan Ile Ange di Kabupaten Flores Timur sebesar 10 MW ditargetkan beroperasi pada 2024.
Untuk sejumlah pengembangan pembangkit PLTP dari sumber energi terbarukan itu, Christyono berharap agar masyarakat di sekitarnya terus memberikan dukungan sehingga prosesnya berjalanan dengan lancar sesuai target.
"Pembangunan energi terbarukan juga menjadi bagian dari fokus kami sehingga kami berharap masyarakat terus memberikan dukungan karena ini merupakan energi ramah lingkungan yang tentunya bisa dinikmati secara turun-temurun," katanya.
"Bantuan sambungan listik gratis yang kami serahkan kemarin (Rabu, 10/1) ini sebagai bentuk kepedulian PLN untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah kuasa pertambangan di PLTPB Mataloko," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Christyono di Kupang, Kamis.
Selain sambungan listrik secara gratis, PLN juga menyerahkan bantuan atap seng untuk warga Kelurahan Mataloko sebanyak 1.151 lembar, Desa Ulubelu sebanyak 10.400 lembar, dan Desa Ratogesa 8.096 lembar.
Christyono mengatakan bantuan penyambungan gratis itu juga untuk memastikan kebutuhan listrik masyarakat di sekitar pembangkit dapat terpenuhi sehingga bisa mendukung aktivitas perekonomiannya sehari-hari.
Ia mejelaskan PLTP Mataloko sudah beroperasi sejak 2010 dengan daya 1X2,5 megawatt (MW) untuk mendukung kebutuhan masyarakat di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo yang letaknya berdampingan.
Dalam rencana pengembangan pembangkit baru, gardu induk, dan transmisi kelistrikan untuk sistem Pulau Flores, akan ada penambahan kapasitas untuk PLTP Mataloko sebesar 2x10 MW dengan target operasi pada 2019.
Untuk percepatan progres pembangunan PLTP Mataloko, dia mengadakan pertemuan secara reguler dengan Permerintah Kabupaten Ngada dan telah membentuk tim bersama.
Selain Mataloko, sejumlah PLTP lainnya yang juga dibangun di Pulau Flores seperti PLPT Ulumbu di Kabupaten Manggarai yang beroperasi dengan kapasitas daya 2x2,5 MW dan akan ditambah sebesar 2x20 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2019.
Ada pula PLTP Sokoria di Kabupaten Ende sebesar 2x5 MW ditargetkan beroperasi pada 2021 dan tambahan 4x5 MW ditargetkan pada 2023, dan PLTP Okan Ile Ange di Kabupaten Flores Timur sebesar 10 MW ditargetkan beroperasi pada 2024.
Untuk sejumlah pengembangan pembangkit PLTP dari sumber energi terbarukan itu, Christyono berharap agar masyarakat di sekitarnya terus memberikan dukungan sehingga prosesnya berjalanan dengan lancar sesuai target.
"Pembangunan energi terbarukan juga menjadi bagian dari fokus kami sehingga kami berharap masyarakat terus memberikan dukungan karena ini merupakan energi ramah lingkungan yang tentunya bisa dinikmati secara turun-temurun," katanya.