Jakarta (ANTARA) - Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Aceh, TNI, Polri, dan PLN bergerak bersama memastikan penanganan darurat berjalan efektif agar layanan kelistrikan untuk masyarakat terdampak dapat segera pulih.
PLN UID Banten mengirimkan empat unit genset dengan kapasitas 45 kVA, 40 kVA, dan dua unit berkapasitas 20 kVA yang berasal dari UP3 Cikokol, UP3 Serpong, dan UP3 Banten Selatan.
PT PLN (Persero) mengirimkan dukungan tambahan dari Banten untuk membantu pemulihan layanan kelistrikan di wilayah Aceh yang terdampak banjir, dengan bantuan yang mencakup sejumlah genset.
Peralatan ini ditujukan untuk memperkuat layanan listrik di fasilitas vital, titik pengungsian, serta lokasi pemulihan awal yang membutuhkan sumber daya energi stabil.
Pemerintah menegaskan bahwa penanganan bencana di Aceh dilakukan melalui mobilisasi nasional yang melibatkan kementerian dan lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, serta BUMN.\
Baca juga: NTT dan HDF Indonesia menyepakati empat agenda investasi hidrogen hijau
Baca juga: PT PLN Indonesia Power membawa layanan MRO ke level internasional
Seluruh unsur bergerak dengan urgensi yang sama untuk menyelamatkan masyarakat, memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, dan memulihkan layanan strategis secara bertahap.
“Kami mendapat arahan dari Bapak Presiden bahwa seluruh kekuatan PLN harus dikerahkan untuk membantu pemulihan bencana, baik banjir bandang maupun tanah longsor yang terjadi di Aceh. Untuk itu, sesuai arahan Bapak Presiden, kami semua berkolaborasi,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Minggu.
Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN terus mengerahkan sumber daya dan personel terbaik dari unit-unit se-Indonesia untuk memulihkan jaringan listrik di wilayah terdampak
Salah satu langkah krusial adalah pengiriman unit-unit tower emergency dari Jakarta menuju Banda Aceh menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU).
Selain itu, beberapa unit juga diangkut melalui jalur darat dan laut dengan dukungan TNI Angkatan Darat (AD) dan jajaran Kepolisian.

