Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan sekitar 40 persen dalam sepekan terakhir.
"Jika dilihat tujuh hari ke belakang, secara nasional kasus positif mengalami penurunan di mana semula 56.757 pada 15 Juli, menjadi 33.772 pada 21 Juli atau turun sebesar 40 persen," kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan yang dipantau melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Kamis, (22/7) sore.
Wiku mengatakan angka kesembuhan dalam periode yang sama menunjukkan adanya peningkatan sebesar lebih dari 70 persen.
Jika dilihat pada persen kasus aktif, kata Wiku, terlihat mulai mengalami penurunan selama tiga hari terakhir.
Wiku juga melaporkan persentase harian keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit di tingkat nasional juga mengalami penurunan secara stabil selama sepekan terakhir dari 76,26 persen menjadi 72,8 persen.
"Adanya perkembangan yang baik ini patut diapresiasi. Saya berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah merawat pasien juga kepada seluruh pemerintah daerah yang telah bergerak cepat dalam membantu pelaporan pasien serta kontak erat COVID-19," ujarnya.
Namun Wiku menilai kegiatan testing dalam upaya pelacakan kasus COVID-19 di sejumlah daerah perlu diperbaiki dan menjadi perhatian serius.
"Jumlah orang diperiksa yang mengalami penurunan selama empat hari terakhir, perlu untuk segera dikejar untuk meningkat kembali. Karena semakin tinggi testing, semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini," ujarnya.
Hal lain yang juga perlu menjadi fokus bagi pihak terkait adalah angka kematian yang cenderung mengalami peningkatan selama sepekan terakhir.
Baca juga: Indonesia pecahkan rekor tertinggi kasus harian COVID-19 tembus 27.913
"Ini patut dijadikan refleksi kita bersama, terlebih sudah enam hari berturut-turut kematian kita mencapai angka lebih dari 1.000 setiap harinya," katanya.
Angka kematian akibat COVID-19, kata Wiku, tidak dapat ditoleransi lagi. "Karena ini bukan sekadar angka, di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita," ujarnya.
Baca juga: 16.451.288 warga Indonesia terima dosis lengkap vaksin COVID-19
Kasus positif yang turun dan kesembuhan yang meningkat, kata Wiku, harus diikuti dengan penurunan angka kematian di tengah masyarakat.
"Jika dilihat tujuh hari ke belakang, secara nasional kasus positif mengalami penurunan di mana semula 56.757 pada 15 Juli, menjadi 33.772 pada 21 Juli atau turun sebesar 40 persen," kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan yang dipantau melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Kamis, (22/7) sore.
Wiku mengatakan angka kesembuhan dalam periode yang sama menunjukkan adanya peningkatan sebesar lebih dari 70 persen.
Jika dilihat pada persen kasus aktif, kata Wiku, terlihat mulai mengalami penurunan selama tiga hari terakhir.
Wiku juga melaporkan persentase harian keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit di tingkat nasional juga mengalami penurunan secara stabil selama sepekan terakhir dari 76,26 persen menjadi 72,8 persen.
"Adanya perkembangan yang baik ini patut diapresiasi. Saya berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah merawat pasien juga kepada seluruh pemerintah daerah yang telah bergerak cepat dalam membantu pelaporan pasien serta kontak erat COVID-19," ujarnya.
Namun Wiku menilai kegiatan testing dalam upaya pelacakan kasus COVID-19 di sejumlah daerah perlu diperbaiki dan menjadi perhatian serius.
"Jumlah orang diperiksa yang mengalami penurunan selama empat hari terakhir, perlu untuk segera dikejar untuk meningkat kembali. Karena semakin tinggi testing, semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini," ujarnya.
Hal lain yang juga perlu menjadi fokus bagi pihak terkait adalah angka kematian yang cenderung mengalami peningkatan selama sepekan terakhir.
Baca juga: Indonesia pecahkan rekor tertinggi kasus harian COVID-19 tembus 27.913
"Ini patut dijadikan refleksi kita bersama, terlebih sudah enam hari berturut-turut kematian kita mencapai angka lebih dari 1.000 setiap harinya," katanya.
Angka kematian akibat COVID-19, kata Wiku, tidak dapat ditoleransi lagi. "Karena ini bukan sekadar angka, di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita," ujarnya.
Baca juga: 16.451.288 warga Indonesia terima dosis lengkap vaksin COVID-19
Kasus positif yang turun dan kesembuhan yang meningkat, kata Wiku, harus diikuti dengan penurunan angka kematian di tengah masyarakat.