Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan paket wisata Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores juga ditawarkan untuk tamu-tamu internasional yang mengikuti Annual Meeting IMF-Wold Bank di Bali pada Oktober 2018.
"Dalam paket tour yang dijual Kementerian Pariwisata kepada para peserta Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, kita provinsi juga menawarkan tidak hanya Labuan Bajo tapi juga wisata danau tiga warna Kelimutu di Ende, Pulau Flores," kata Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, secara keseluruhan ada tujuh paket tour yang ditawarkan pemerintah pusat untuk para tamu internasional itu di antaranya, Labuan Bajo, NTB, Banyuwangi, Toraja, Danau Toba, Yogyakarta, dan Bali.
Untuk paket tour ke Labuan Bajo yang tekenal memiliki Taman Nasional Komodo (TNK), lanjutnya, akan disinergikan dengan destinasi wisata Danau Kelimutu di Kabupaten Ende.
"Para tamu internasional yang datang akan melakukan over land dari Labuan Bajo ke Kelimutu, Kabupaten Ende yang paketnya juga dijual Kementerian Pariwisata," katanya.
"Sehingga nanti sekaligus kita menawarkan ke mereka destinasi lainnya sepanjang perjalanan darat dari Labuan Bajo ke Kelimutu, seperti sawah jaring laba-laba di Manggarai, destinasi rumah-rumah adat di Ruteng dan lainnya," katanya.
Marius mengatakan, tamu-tamu internasional yang diperkirakan akan berkunjung ke destinasi unggulan di Pulau Flores berkisar dari 5.000 hingga 7.000 orang.
Menurutnya, kondisi itu akan berdampak besar bagi promosi dan pemasaran destinasi pariwisata unggulan milik Nusa Tenggara Timur yang ada di Pulau Flores.
"Artinya kita tidak mengeluarkan biaya promosi yang besar ke berbagai negara tapi kali ini tamu-tamu internasional yang datang sehingga peluang ini harus dimanfaatkan secara baik untuk memperkuat branding pariwisata kita," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah daerah terus mendorong agar wisata unggulan Taman Nasional Komodo yang sudah tersohor di berbagai belahan dunia, bisa merangsang geliat destinasi lain di sekitarnya.
Sehingga dampak arus wisatawan yang datang ke NTT bisa menyebar dan manfaatnya dirasakan masyarakat di berbagai daerah provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Jadi Taman Nasional Komodo ini menjadi pintu masuk utama untuk menarik arus wisatawan, sehingga dari sana mereka bisa berkeliling ke seluruh NTT yang kaya akan berbagai destinasi wisata unik dan indah lainnya," katanya.
"Dalam paket tour yang dijual Kementerian Pariwisata kepada para peserta Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, kita provinsi juga menawarkan tidak hanya Labuan Bajo tapi juga wisata danau tiga warna Kelimutu di Ende, Pulau Flores," kata Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, secara keseluruhan ada tujuh paket tour yang ditawarkan pemerintah pusat untuk para tamu internasional itu di antaranya, Labuan Bajo, NTB, Banyuwangi, Toraja, Danau Toba, Yogyakarta, dan Bali.
Untuk paket tour ke Labuan Bajo yang tekenal memiliki Taman Nasional Komodo (TNK), lanjutnya, akan disinergikan dengan destinasi wisata Danau Kelimutu di Kabupaten Ende.
"Para tamu internasional yang datang akan melakukan over land dari Labuan Bajo ke Kelimutu, Kabupaten Ende yang paketnya juga dijual Kementerian Pariwisata," katanya.
"Sehingga nanti sekaligus kita menawarkan ke mereka destinasi lainnya sepanjang perjalanan darat dari Labuan Bajo ke Kelimutu, seperti sawah jaring laba-laba di Manggarai, destinasi rumah-rumah adat di Ruteng dan lainnya," katanya.
Marius mengatakan, tamu-tamu internasional yang diperkirakan akan berkunjung ke destinasi unggulan di Pulau Flores berkisar dari 5.000 hingga 7.000 orang.
Menurutnya, kondisi itu akan berdampak besar bagi promosi dan pemasaran destinasi pariwisata unggulan milik Nusa Tenggara Timur yang ada di Pulau Flores.
"Artinya kita tidak mengeluarkan biaya promosi yang besar ke berbagai negara tapi kali ini tamu-tamu internasional yang datang sehingga peluang ini harus dimanfaatkan secara baik untuk memperkuat branding pariwisata kita," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah daerah terus mendorong agar wisata unggulan Taman Nasional Komodo yang sudah tersohor di berbagai belahan dunia, bisa merangsang geliat destinasi lain di sekitarnya.
Sehingga dampak arus wisatawan yang datang ke NTT bisa menyebar dan manfaatnya dirasakan masyarakat di berbagai daerah provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Jadi Taman Nasional Komodo ini menjadi pintu masuk utama untuk menarik arus wisatawan, sehingga dari sana mereka bisa berkeliling ke seluruh NTT yang kaya akan berbagai destinasi wisata unik dan indah lainnya," katanya.