Kupang (AntaraNews NTT) - Sebuah rumah toko (Ruko) dua lantai yang berada di tengah Pasar Oeba, Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa, terbakar.
Dalam pantauan, para warga dan para pedagang di sekitar pasar behamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Salah seorang warga di sekitar Pasar Oeba, Randi Wadu, mengatakan kebakaran itu terjadi sekitar Pkl.15.00 Wita, akibat meledaknya kompor gas.
Hingga berita ini disiarkan, para petugas pemadam kebakaran bersama warga setempat sedang melakukan upaya pemadaman api dengan mengerahkan tiga mobil pemadam kebakaran (water canon) dan dua mobil tangki air.
Dalam pantauan, para warga dan para pedagang di sekitar pasar behamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Salah seorang warga di sekitar Pasar Oeba, Randi Wadu, mengatakan kebakaran itu terjadi sekitar Pkl.15.00 Wita, akibat meledaknya kompor gas.
Hingga berita ini disiarkan, para petugas pemadam kebakaran bersama warga setempat sedang melakukan upaya pemadaman api dengan mengerahkan tiga mobil pemadam kebakaran (water canon) dan dua mobil tangki air.
Sementara pihak kepolisian menduga kuat bahwa kebakaran tersebut akibat sambaran api yang muncul akibat hubungan pendek arus listrik. "Informasi yang kami gali dari warga dan saksi kejadian, penyebab kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik," kata Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Resor Kupang Kota AKP Pinten Bagus kepada wartawan di lokasi kebakaran, Selasa.
Ia menjelaskan, bangunan dua lantai itu dihuni sekitar tiga kepala keluarga yang menempati lantai atas, sementara lantai pertamaa difungsikan sebagai toko untuk berjualan.
Ia mengatakan, namun kebakaran tersebut tidak menelan korban jiwa karena tidak ada orang yang berada di dalam bangunan itu ketika peristiwa naas itu terjadi.
"Saat kebakaran terjadi penghuninya sedang berjualan di tempat lain, sementara ada satu penghuni yang menjadi saksi mengatakan api muncul akibat adanya listrik yang mengalami kosleting," katanya.
Bagus mengatakan, kerugian akibat kebakaran tersebut belum bisa diperkirakan mengingat bangunan itu dihuni sejumlah kepala keluarga.
Sementara itu, penghuni rumah tokoh itu masih belum memberikan keterangan terkait kebakaran itu karena masih menjalani pemeriksaan dari aparat Kepolisian setempat.
Dalam pantauan langsung di lokasi kebakaran, ratusan warga maupun pedagang di sekitarnya juga berhamburan keluar menyaksikan peristiwa tersebut.
Beberapa di antaranya juga membawa keluar sejumlah barang berharganya untuk menghindari dampak kebakaran yang dikawatirkan menyambar bangunan lain yang berjejer di sekitarnya.
Hingga Pkl 18.00 Wita para petugas dibantu warga setempat terus melakukan pemadaman api yang mulai meredah, dengan mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran (water canon) dan tiga mobil tangki air.