Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat berharap agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan Pelabuhan Tenau di Kota Kupang sebagai salah satu pelabuhan ekspor.
"Kita harapkan ke depan pelabuhan Tenau bisa langsung ekspor. Kita mau ekspor ke Australia harus lewat Surabaya terus ke Singapura baru ke Australia, itu jauh sekali," katanya dalam keterangan pers Biro Humas Setda NTT di Kupang, Kamis, (19/8).
Gubernur Viktor mengatakan hal itu saat menerima audiensi dari Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga Buyung Lalana bersama pejabat Dirjen Perhubungan Laut Bharto Ari Raharjo.
Ia mengatakan seluruh potensi logistik dari NTT yang mau dikirim ke Australia harus melewati jalur yang panjang.
Padahal jika jalur ekspor dibuka antara Kupang dan Darwin maka akan sangat menolong pemerintah daerah karena ini merupakan jalur perdagangan yang terbuka dan lebih dekat.
Menurut dia, dari hasil kunjungan dan diskusi dengan otoritas di Darwin, pemerintah di Darwin pada dasarnya mendukung pembukaan rute langsung dari Kupang.
"Sekarang tinggal otoritas berwenang di Indonesia melakukan komunikasi yang intensif untuk mewujudkan ini," katanya.
Lebih lanjut Gubernur Viktor mengatakan konektivitas langsung dengan Australia yang diharapkan tidak hanya untuk ekspor melalui jalur laut, namun juga untuk rute penerbangan udara.
Baca juga: Gubernur NTT minta rumah sakit siapkan fasilitas berkualitas
Ia menjelaskan perjalanan udara dari Darwin ke Kupang hanya sekitar dua jam. Sementara banyak penduduk keturunan NTT yang menetap di Darwin harus ke Perth atau Sydney kemudian menuju ke Bali baru ke Kupang.
Baca juga: Gubernur NTT apresiasi gotong royong atasi bencana
Ia menambahkan jika hubungan dagang lewat jalur perhubungan laut dan udara ini bisa dibuka antara Kupang dengan Darwin termasuk juga dengan Timor Leste maka akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan Indonesia bagian timur.
"Kita harapkan ke depan pelabuhan Tenau bisa langsung ekspor. Kita mau ekspor ke Australia harus lewat Surabaya terus ke Singapura baru ke Australia, itu jauh sekali," katanya dalam keterangan pers Biro Humas Setda NTT di Kupang, Kamis, (19/8).
Gubernur Viktor mengatakan hal itu saat menerima audiensi dari Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga Buyung Lalana bersama pejabat Dirjen Perhubungan Laut Bharto Ari Raharjo.
Ia mengatakan seluruh potensi logistik dari NTT yang mau dikirim ke Australia harus melewati jalur yang panjang.
Padahal jika jalur ekspor dibuka antara Kupang dan Darwin maka akan sangat menolong pemerintah daerah karena ini merupakan jalur perdagangan yang terbuka dan lebih dekat.
Menurut dia, dari hasil kunjungan dan diskusi dengan otoritas di Darwin, pemerintah di Darwin pada dasarnya mendukung pembukaan rute langsung dari Kupang.
"Sekarang tinggal otoritas berwenang di Indonesia melakukan komunikasi yang intensif untuk mewujudkan ini," katanya.
Lebih lanjut Gubernur Viktor mengatakan konektivitas langsung dengan Australia yang diharapkan tidak hanya untuk ekspor melalui jalur laut, namun juga untuk rute penerbangan udara.
Baca juga: Gubernur NTT minta rumah sakit siapkan fasilitas berkualitas
Ia menjelaskan perjalanan udara dari Darwin ke Kupang hanya sekitar dua jam. Sementara banyak penduduk keturunan NTT yang menetap di Darwin harus ke Perth atau Sydney kemudian menuju ke Bali baru ke Kupang.
Baca juga: Gubernur NTT apresiasi gotong royong atasi bencana
Ia menambahkan jika hubungan dagang lewat jalur perhubungan laut dan udara ini bisa dibuka antara Kupang dengan Darwin termasuk juga dengan Timor Leste maka akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan Indonesia bagian timur.