Kupang (AntaraNews NTT) - Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kelas I Kupang mencatat bahwa pada Januari 2018, Nusa Tenggara Timur mengekspor ikan anggoli ke negara Singapura sebanyak 1,3 ton lebih senilai 1.442 dolar AS.

"Jumlah komoditas anggoli segar itu diekpsor dengan frekuensi enam kali melalui jalur tranportasi udara," kata Kepala KIPM Kelas I Kupang Edi Santoso di Kupang, Minggu.

Selain anggoli, lanjutnya, jenis komoditas perikanan lain yang di ekspor ke negara tersebut yakni ikan tenggiri segar dan kakap segar, namun masih dalam jumlah kecil dibanding ikan anggoli.

Edi menjelaskan, aktivitas ekspor khususnya ke negara tujuan Singapura menggunakan trasportasi udara, berbeda dengan negara tujuan lainnya yang pada umumnya melalui jalur laut.

Menurut dia, ikan anggoli merupakan salah satu jenis komoditas yang diminati Singapura karena permintaan terus dilakukan setiap tahun.

KIPM Kupang mencatat, sepanjang 2017 lalu, jumlah anggoli segar dengan kakap beku yang di ekspor ke Singapura mencapai 37,2 ton lebih dengan nilai mencapai 194.444 dolar AS.

Jenis komoditas lainnya yang juga di ekpor pada tahun bersangkutan yakni tenggiri segar dan tuna loin dengan total frekuensi pengiriman sebanyak 115 kali.

"Jumlah komoditas baik ikan anggoli dan kakap yang dikirim ke Singapura itu juga meningkat dari 2016 sekitar 24,3 ton lebih," katanya.

Edi menambahkan, ada sejumlah jenis komoditas perikanan yang diekspor sepanjang Januari 2018 di antaranya, anggoli segar, tenggiri segar, cakalang asap, cakalang beku dan ikan kering.

Ia menjelaskan, berbagai komoditas itu di ekspor ke sejumlah negara tujuan selain Singapura yaitu Brunei Darusalam, Jepang, Thailand, Malaysia, yang umumnya melalui jalur laut dengan transit di Surabaya, kecuali ke negara Timor Leste yang melalui jalur darat karena berbatasan wilayah secara langsung.

"Kami mencatat nilai ekspor untuk semua komoditas yang dikirim pada awal 2018 itu mencapai 426.707 dolar AS," katanya. 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024