Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di 11 daerah di Nusa Tenggara Timur agar mewaspadai dampak kekeringan meteorologis yang melanda daerah itu.
"Ada 11 daerah di NTT yang berstatus awas kekeringan meteorologi dengan kondisi hari tanpa hujan hingga lebih dari 61 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKH Rahmattulloh Adji di Kupang, Senin, (23/8).
Ke-11 daerah tersebut yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Sabu Raijua, Alor, Lembata, Flores Timur dan Sumba Timur.
Daerah-daerah ini, kata dia, mengalami hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang atau lebih dari 60 hari.
Rahmattulloh menjelaskan saat ini zona musim di NTT sudah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan per 20 Agustus 2021.
Prakiraan peluang curah hujan, kata dia, menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT diperkirakan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang 71-100 persen.
"Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan", katanya.
Baca juga: BMKG : waspada potensi cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG minta masyarakat tak sepelekan informasi cuaca demi keselamatan
Langkah antisipasi, kata dia, perlu dilakukan seperti waspada kebakaran hutan dan lahan, menghemat penggunaan air bersih, serta kegiatan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.
"Ada 11 daerah di NTT yang berstatus awas kekeringan meteorologi dengan kondisi hari tanpa hujan hingga lebih dari 61 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKH Rahmattulloh Adji di Kupang, Senin, (23/8).
Ke-11 daerah tersebut yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Sabu Raijua, Alor, Lembata, Flores Timur dan Sumba Timur.
Daerah-daerah ini, kata dia, mengalami hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang atau lebih dari 60 hari.
Rahmattulloh menjelaskan saat ini zona musim di NTT sudah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan per 20 Agustus 2021.
Prakiraan peluang curah hujan, kata dia, menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT diperkirakan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang 71-100 persen.
"Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan", katanya.
Baca juga: BMKG : waspada potensi cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG minta masyarakat tak sepelekan informasi cuaca demi keselamatan
Langkah antisipasi, kata dia, perlu dilakukan seperti waspada kebakaran hutan dan lahan, menghemat penggunaan air bersih, serta kegiatan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.