Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Timur akan memanfaatkan momentum pertujukkan seni Tiongkok di Kupang untuk kepentingan promosi investasi ke negeri Tirai Bambu itu.
"Kami sedang menyiapkan bahan-bahan promosi dan berharap, ada ruang yang cukup untuk berdialog dengan para pengusaha dari Tiongkok yang hadir pada pertunjukan seni itu," kata Kepala Dinas PMPTSP NTT Semuel Rebo kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan peluang promosi investasi di NTT pada momentum pegelaran seni Tiongkok di Kota Kupang pada 25 Februari mendatang.
Menurut dia, pagelaran seni merupakan momentum yang baik untuk melakukan promosi investasi maupun pariwisata, karena tidak memerlukan biaya yang besar.
"Kita bisa sekedar menjamu para tamu dan berdiskusi tentang peluang investasi di NTT, dan itu tergolong sangat murah," katanya menambahkan.
Pageleran seni itu atas kerja sama Pemerintah NTT dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Bali.
"Pertunjukkan seni warga Tiongkok ini merupakan yang keempat kalinya di NTT dalam rangka memperingati tahun baru Imlek 2018," kata Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi NTT Bartolomeus Badar.
"Ini sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah mempererat interaksi antarbudaya kita NTT dengan Tiongkok yang mana banyak keturunanya dari sana juga ada di daerah ini," katanya menambahkan.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tiongkok Indonesia (PSMI) Provinsi NTT Hengki Liyanto, selaku pihak pantia penyelenggara, mengatakan pentas tersebut juga memiliki nilai edukatif dengan memperkenalkan produk budaya Tiongkok ke masyarakat NTT.
Selain itu, katanya, nilai tambahnya juga menyasar promosi dan pemasaran sektor pariwisata yang sedang memggeliat di provinsi setempat.
"Jadi ada sosialisasi budaya lewat pentas seni ini, di sisi lain bertujuan untuk memperkenalkan berbagai potensi investasi dan memperkenalkan sektor pariwisata kita untuk menarik minat investasi maupun kunjungan wisatawan ke NTT," katanya.
"Kami sedang menyiapkan bahan-bahan promosi dan berharap, ada ruang yang cukup untuk berdialog dengan para pengusaha dari Tiongkok yang hadir pada pertunjukan seni itu," kata Kepala Dinas PMPTSP NTT Semuel Rebo kepada Antara di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan peluang promosi investasi di NTT pada momentum pegelaran seni Tiongkok di Kota Kupang pada 25 Februari mendatang.
Menurut dia, pagelaran seni merupakan momentum yang baik untuk melakukan promosi investasi maupun pariwisata, karena tidak memerlukan biaya yang besar.
"Kita bisa sekedar menjamu para tamu dan berdiskusi tentang peluang investasi di NTT, dan itu tergolong sangat murah," katanya menambahkan.
Pageleran seni itu atas kerja sama Pemerintah NTT dengan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Bali.
"Pertunjukkan seni warga Tiongkok ini merupakan yang keempat kalinya di NTT dalam rangka memperingati tahun baru Imlek 2018," kata Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi NTT Bartolomeus Badar.
"Ini sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah mempererat interaksi antarbudaya kita NTT dengan Tiongkok yang mana banyak keturunanya dari sana juga ada di daerah ini," katanya menambahkan.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tiongkok Indonesia (PSMI) Provinsi NTT Hengki Liyanto, selaku pihak pantia penyelenggara, mengatakan pentas tersebut juga memiliki nilai edukatif dengan memperkenalkan produk budaya Tiongkok ke masyarakat NTT.
Selain itu, katanya, nilai tambahnya juga menyasar promosi dan pemasaran sektor pariwisata yang sedang memggeliat di provinsi setempat.
"Jadi ada sosialisasi budaya lewat pentas seni ini, di sisi lain bertujuan untuk memperkenalkan berbagai potensi investasi dan memperkenalkan sektor pariwisata kita untuk menarik minat investasi maupun kunjungan wisatawan ke NTT," katanya.