Kupang (ANTARA) - Personel Satgas Pamtas RI-RDTL yang bertugas di sektor Timur membantu masyarakat perbatasan untuk membangun rumah adat di kawasan perbatasan tersebut.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro dalam keterangan yang diterima ANTARA di Kupang, Sabtu, (28/8) mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya menjalin keakraban dan menjalin gotong royong dengan warga di kawasan perbatasan itu.
"Saya mengapresiasi personel dan jajaran yang memanfaatkan Jumat (27/8) bersih sebagai momen untuk menjalin keakraban dengan masyarakat di perbatasan dengan cara gotong royong membangun rumah adat di daerah itu," katanya.
Selain membangun rumah adat, Jumat bersih ujar dia digunakan oleh personel TNI Satgas Pamtas di kawasan sektor Timur untuk membantu warga mengerjakan pembangunan yang lain.
Ada beberapa pos perbatasan di Sektor Timur yang bahu membahu bergotong royong membantu warga di kawasan perbatasan itu, seperti personel di Pos Laktutus, Pos Salore dan Pos Nananoe ditempat yang berbeda membantu pembangunan rumah adat.
Pos Dafala dan Pos Maubusa membantu warga binaan masing-masing yang sedang membangun rumah, dan Pos Mota Ain bergotong royong membantu pengerjaan bangunan tembok tebing sungai perbatasan di Dusun Mota Ain Desa Silawan.
Menurut Bayu Sigit, gotong royong ini dilakukan selain melaksanakan program Jumat bersih, juga sebagai upaya pos untuk menjalin silaturrahmi dengan masyarakat dengan harapan terjalin kedekatan, kebersamaan dan keharmonisan antara TNI dan masyarakat itu sendiri.
“Alhamdulillah sampai dengan masuk tujuh bulan kami di daerah perbatasan tidak ada permasalahan yang menganjal antara masyarakat dengan personel pos, bahkan masyarakat meminta agar tidak ada pergantian personel di beberapa pos, ini patut diapresiasi,” tambah dia.
Selain gotong royong, kata Alumnus Akmil 2003 itu, pihaknya juga masih berupaya membantu rehabilitasi ataupun semenisasi rumah tidak layak huni seperti yang dilakukan oleh Pos Turiscain Kipur II.
“Pos Turiscain sampai dengan saat ini sudah melakukan rehabilitasi dan seminsasi rumah tidak layak huni sebanyak lima unit rumah dan yang terakhir ini diperkirakan akan selesai akhir bulan ini,” terangnya.
Baca juga: Prajurit Kostrad di perbatasan negara harus terus tingkatkan prestasi
Personel Pos Turiscain saat ini masih fokus mengerjakan finishing rehab rumah milik Tobias warga Dusun Airai Desa Maumutin Kecamatan Raihat.
Baca juga: Satgas RI-Timor Leste bagi masker dan sosialisasi COVID-19
“Mohon doanya agar semua lancar dan cepat selesai sehingga bisa langsung digunakan oleh pemiliknya,” tambah.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro dalam keterangan yang diterima ANTARA di Kupang, Sabtu, (28/8) mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya menjalin keakraban dan menjalin gotong royong dengan warga di kawasan perbatasan itu.
"Saya mengapresiasi personel dan jajaran yang memanfaatkan Jumat (27/8) bersih sebagai momen untuk menjalin keakraban dengan masyarakat di perbatasan dengan cara gotong royong membangun rumah adat di daerah itu," katanya.
Selain membangun rumah adat, Jumat bersih ujar dia digunakan oleh personel TNI Satgas Pamtas di kawasan sektor Timur untuk membantu warga mengerjakan pembangunan yang lain.
Ada beberapa pos perbatasan di Sektor Timur yang bahu membahu bergotong royong membantu warga di kawasan perbatasan itu, seperti personel di Pos Laktutus, Pos Salore dan Pos Nananoe ditempat yang berbeda membantu pembangunan rumah adat.
Pos Dafala dan Pos Maubusa membantu warga binaan masing-masing yang sedang membangun rumah, dan Pos Mota Ain bergotong royong membantu pengerjaan bangunan tembok tebing sungai perbatasan di Dusun Mota Ain Desa Silawan.
Menurut Bayu Sigit, gotong royong ini dilakukan selain melaksanakan program Jumat bersih, juga sebagai upaya pos untuk menjalin silaturrahmi dengan masyarakat dengan harapan terjalin kedekatan, kebersamaan dan keharmonisan antara TNI dan masyarakat itu sendiri.
“Alhamdulillah sampai dengan masuk tujuh bulan kami di daerah perbatasan tidak ada permasalahan yang menganjal antara masyarakat dengan personel pos, bahkan masyarakat meminta agar tidak ada pergantian personel di beberapa pos, ini patut diapresiasi,” tambah dia.
Selain gotong royong, kata Alumnus Akmil 2003 itu, pihaknya juga masih berupaya membantu rehabilitasi ataupun semenisasi rumah tidak layak huni seperti yang dilakukan oleh Pos Turiscain Kipur II.
“Pos Turiscain sampai dengan saat ini sudah melakukan rehabilitasi dan seminsasi rumah tidak layak huni sebanyak lima unit rumah dan yang terakhir ini diperkirakan akan selesai akhir bulan ini,” terangnya.
Baca juga: Prajurit Kostrad di perbatasan negara harus terus tingkatkan prestasi
Personel Pos Turiscain saat ini masih fokus mengerjakan finishing rehab rumah milik Tobias warga Dusun Airai Desa Maumutin Kecamatan Raihat.
Baca juga: Satgas RI-Timor Leste bagi masker dan sosialisasi COVID-19
“Mohon doanya agar semua lancar dan cepat selesai sehingga bisa langsung digunakan oleh pemiliknya,” tambah.