Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan sumber daya manusia yang unggul adalah kunci utama pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Oleh karena itu peran gereja sangat penting untuk mendisiplinkan masyarakat agar kita bisa berkarya," ungkap Menko Luhut secara virtual dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo antara Kemenparekraf RI, Pemkab Manggarai Barat, dan Keuskupan Ruteng di Labuan Bajo, Senin, (6/9).
Luhut mengatakan pengembangan pariwisata harus dimulai dari perbaikan pada sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
Dia menilai hal yang diperlukan untuk mewujudkan SDM yang unggul dan kompeten adalah sinergitas semua pihak. Sehingga kolaborasi Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan Keuskupan Ruteng menjadi penting untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai tujuan destinasi yang berkualitas.
Menurutnya, Labuan Bajo harus dipersiapkan sebagai destinasi berkualitas dan berkelanjutan terutama untuk menyambut beberapa kegiatan internasional yang akan digelar nanti.
Luhut terus mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten agar melakukan berbagai inovasi pembangunan daerah. Program-program harus terus dikawal dan bekerja dengan cepat.
Dia berharap Keuskupan Ruteng dapat menjadi mitra strategis dalam berkomunikasi dan memperkuat komitmen merawat kebangsaan di tengah masyarakat. Salah satunya ialah komunikasi untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo.
Dia meminta gereja bisa terus menyampaikan pesan-pesan disiplin terhadap protokol kesehatan COVID-19 dan pembangunan.Jika masyarakat disiplin, maka pariwisata super prioritas dan berkelanjutan di Labuan Bajo akan terjadi.
Luhut pun menegaskan bahwa komitmen nyata berbagai pihak adalah kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu, semua pihak harus bahu-membahu dan bekerja sama menyukseskan pembangunan di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Manggarai Barat tanda tangan MoU Pengembangan DPSP Labuan Bajo
Baca juga: BPOLBF kembangkan empat zona pariwisata di Labuan Bajo
"Oleh karena itu peran gereja sangat penting untuk mendisiplinkan masyarakat agar kita bisa berkarya," ungkap Menko Luhut secara virtual dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo antara Kemenparekraf RI, Pemkab Manggarai Barat, dan Keuskupan Ruteng di Labuan Bajo, Senin, (6/9).
Luhut mengatakan pengembangan pariwisata harus dimulai dari perbaikan pada sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
Dia menilai hal yang diperlukan untuk mewujudkan SDM yang unggul dan kompeten adalah sinergitas semua pihak. Sehingga kolaborasi Kemenparekraf, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan Keuskupan Ruteng menjadi penting untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai tujuan destinasi yang berkualitas.
Menurutnya, Labuan Bajo harus dipersiapkan sebagai destinasi berkualitas dan berkelanjutan terutama untuk menyambut beberapa kegiatan internasional yang akan digelar nanti.
Luhut terus mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten agar melakukan berbagai inovasi pembangunan daerah. Program-program harus terus dikawal dan bekerja dengan cepat.
Dia berharap Keuskupan Ruteng dapat menjadi mitra strategis dalam berkomunikasi dan memperkuat komitmen merawat kebangsaan di tengah masyarakat. Salah satunya ialah komunikasi untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo.
Dia meminta gereja bisa terus menyampaikan pesan-pesan disiplin terhadap protokol kesehatan COVID-19 dan pembangunan.Jika masyarakat disiplin, maka pariwisata super prioritas dan berkelanjutan di Labuan Bajo akan terjadi.
Luhut pun menegaskan bahwa komitmen nyata berbagai pihak adalah kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu, semua pihak harus bahu-membahu dan bekerja sama menyukseskan pembangunan di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Manggarai Barat tanda tangan MoU Pengembangan DPSP Labuan Bajo
Baca juga: BPOLBF kembangkan empat zona pariwisata di Labuan Bajo