Kupang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan fasilitas mengakses kredit secara digital melalui Program Portal KUR NTT untuk mempermudah warga dalam mengakses kredit dari perbankan.
"Portal KUR ini akan mempercepat akses kredit bagi seluruh lapisan masyarakat di NTT yang ingin memperoleh pembiayaan KUR perbankan," kata Kepala OJK NTT Robert Sianipar di Kupang, Kamis, (9/9).
OJK NTT tengah mempersiapkan portal KUR ini bersama vendor baik secara teknis maupun biaya produksinya dan ditargetkan dapat berjalan sebelum akhir 2021.
Melalui portal ini, masing-masing bank penyalur bersama koperasi dapat melakukan pendataan terhadap calon debitur penerima KUR.
Robert menjelaskan program ini dihadirkan untuk mendorong peningkatan akses keuangan bagi masyarakat NTT selain itu juga mendorong pertumbuhan kredit untuk menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Penyaluran kredit usaha untuk warga NTT telah berjalan melalui berbagai program seperti kredit melawan rentenir yang disalurkan Bank BPD NTT dengan realisasi hingga Juni 2021 sebanyak 1.911 debitur dengan baki debet Rp5,13 miliar.
Selain itu Kredit Usaha Mikro (KUM) Mandiri yang disalurkan BPR Bina Usaha Dana yang terealisasikan untuk 109 debitur dengan nilai baki debet Rp215,6 juta.
Meski demikian, akses keuangan bagi masyarakat perlu dibuka lagi seluas-luasnya bagi semua lapisan masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah.
Karena itu pihaknya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi NTT menginisiasi fasilitas akses kredit melalui portal KUR guna memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan mudah dan cepat.
"Upaya ini juga untuk menjawab keluhan pelaku usaha mikro kecil menengah terkait sulitnya memperoleh akses pembiayaan," katanya.
Baca juga: OJK NTT catat investasi pasar modal tembus 32.797 investor
Baca juga: OJK : Transaksi pinjaman online di NTT tembus Rp51 miliar
"Portal KUR ini akan mempercepat akses kredit bagi seluruh lapisan masyarakat di NTT yang ingin memperoleh pembiayaan KUR perbankan," kata Kepala OJK NTT Robert Sianipar di Kupang, Kamis, (9/9).
OJK NTT tengah mempersiapkan portal KUR ini bersama vendor baik secara teknis maupun biaya produksinya dan ditargetkan dapat berjalan sebelum akhir 2021.
Melalui portal ini, masing-masing bank penyalur bersama koperasi dapat melakukan pendataan terhadap calon debitur penerima KUR.
Robert menjelaskan program ini dihadirkan untuk mendorong peningkatan akses keuangan bagi masyarakat NTT selain itu juga mendorong pertumbuhan kredit untuk menopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Penyaluran kredit usaha untuk warga NTT telah berjalan melalui berbagai program seperti kredit melawan rentenir yang disalurkan Bank BPD NTT dengan realisasi hingga Juni 2021 sebanyak 1.911 debitur dengan baki debet Rp5,13 miliar.
Selain itu Kredit Usaha Mikro (KUM) Mandiri yang disalurkan BPR Bina Usaha Dana yang terealisasikan untuk 109 debitur dengan nilai baki debet Rp215,6 juta.
Meski demikian, akses keuangan bagi masyarakat perlu dibuka lagi seluas-luasnya bagi semua lapisan masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah.
Karena itu pihaknya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi NTT menginisiasi fasilitas akses kredit melalui portal KUR guna memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan mudah dan cepat.
"Upaya ini juga untuk menjawab keluhan pelaku usaha mikro kecil menengah terkait sulitnya memperoleh akses pembiayaan," katanya.
Baca juga: OJK NTT catat investasi pasar modal tembus 32.797 investor
Baca juga: OJK : Transaksi pinjaman online di NTT tembus Rp51 miliar