Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mendukung proyek peletakan kabel listrik bawah laut jalur Australia-Singapura yang nantinya melewati wilayah laut NTT.
"Proyek ini kami akan dukung karena saya tahu ini terbaik untuk dunia. Jelas harus ada manfaatnya," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang, Jumat, (10/9).
Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan hal itu saat beraudiensi dengan perwakilan PT Sun Cable Indonesia terkait proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink).
Proyek ini sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah disepakati oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurut rencana, proyek bentang kabel Australia-Singapura akan melintasi perairan laut NTT, tepatnya di bagian timur hingga barat Pulau Sumba serta sisi selatan Pulau Sabu Raijua.
Gubernur Viktor mengharapkan proyek ini dapat bermanfaat juga bagi warga NTT dan meminta pihak perusahaan pelaksana proyek untuk melanjutkan komunikasi terkait dampak yang akan ditimbulkan dari proyek tersebut.
"Pihak perusahaan silahkan paparkan ke tim kami karena tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dari segi lingkungan dan fungsi laut. Ditinjau juga apa-apa saja yang dapat mempengaruhi dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, perwakilan PT Sun Cable Indonesia, Eric Dito menjelaskan bahwa proyek kabel listrik Australia-Singapura ini tetap akan melibatkan daerah-daerah di Indonesia. Proyek ini, kata dia, juga akan memberikan manfaat kepada daerah NTT.
"Kami akan melibatkan berbagai pihak di Indonesia, khususnya sumber daya manusia lingkup lokal maupun nasional selama proses kegiatan pra-rekonstruksi," katanya.
Eric Dito pun menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT atas dukungan terhadap rencana proyek tersebut. Pihaknya juga akan menindaklanjuti semua masukan yang diterima terutama berkaitan dengan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat NTT.
"Ke depan sesuai harapan pemerintah NTT, kita akan maksimalkan semua potensi yang ada di NTT, dimana jelas ada transfer pengetahuan serta efek domino terhadap perekonomian melalui manufaktur dan jasa di Indonesia," katanya.
Proyek infrastruktur sepanjang 3.302 kilometer tersebut akan dibangun pada akhir 2024. Kabel listrik itu akan dipasang dari perbatasan ZEE Indonesia-Australia di Laut Timor melewati Samudra Hindia, Selat Lombok, Laut Bali, Laut Jawa, Selat Gaspar, Laut Natuna, Selat Riau, sampai ke batas Indonesia-Singapura.
Baca juga: NTT perbanyak tenaga vaksinator vaksin COVID-19
Baca juga: Gubernur berharap BNPB realisasikan bantuan bagi korban Seroja
"Proyek ini kami akan dukung karena saya tahu ini terbaik untuk dunia. Jelas harus ada manfaatnya," katanya dalam siaran pers Biro Humas Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang, Jumat, (10/9).
Gubernur Viktor Laiskodat menyampaikan hal itu saat beraudiensi dengan perwakilan PT Sun Cable Indonesia terkait proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink).
Proyek ini sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah disepakati oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurut rencana, proyek bentang kabel Australia-Singapura akan melintasi perairan laut NTT, tepatnya di bagian timur hingga barat Pulau Sumba serta sisi selatan Pulau Sabu Raijua.
Gubernur Viktor mengharapkan proyek ini dapat bermanfaat juga bagi warga NTT dan meminta pihak perusahaan pelaksana proyek untuk melanjutkan komunikasi terkait dampak yang akan ditimbulkan dari proyek tersebut.
"Pihak perusahaan silahkan paparkan ke tim kami karena tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dari segi lingkungan dan fungsi laut. Ditinjau juga apa-apa saja yang dapat mempengaruhi dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, perwakilan PT Sun Cable Indonesia, Eric Dito menjelaskan bahwa proyek kabel listrik Australia-Singapura ini tetap akan melibatkan daerah-daerah di Indonesia. Proyek ini, kata dia, juga akan memberikan manfaat kepada daerah NTT.
"Kami akan melibatkan berbagai pihak di Indonesia, khususnya sumber daya manusia lingkup lokal maupun nasional selama proses kegiatan pra-rekonstruksi," katanya.
Eric Dito pun menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT atas dukungan terhadap rencana proyek tersebut. Pihaknya juga akan menindaklanjuti semua masukan yang diterima terutama berkaitan dengan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat NTT.
"Ke depan sesuai harapan pemerintah NTT, kita akan maksimalkan semua potensi yang ada di NTT, dimana jelas ada transfer pengetahuan serta efek domino terhadap perekonomian melalui manufaktur dan jasa di Indonesia," katanya.
Proyek infrastruktur sepanjang 3.302 kilometer tersebut akan dibangun pada akhir 2024. Kabel listrik itu akan dipasang dari perbatasan ZEE Indonesia-Australia di Laut Timor melewati Samudra Hindia, Selat Lombok, Laut Bali, Laut Jawa, Selat Gaspar, Laut Natuna, Selat Riau, sampai ke batas Indonesia-Singapura.
Baca juga: NTT perbanyak tenaga vaksinator vaksin COVID-19
Baca juga: Gubernur berharap BNPB realisasikan bantuan bagi korban Seroja