Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden membantah laporan media bahwa mitranya dari China, Xi Jinping, pekan lalu menolak tawaran dari Biden untuk pertemuan tatap muka mereka.

Financial Times mengutip beberapa orang yang diberi pengarahan tentang panggilan 90 menit antara kedua pemimpin pekan lalu yang mengatakan Xi tidak menerima tawaran Biden dan sebaliknya bersikeras bahwa Washington harus mengadopsi kebijakan yang tidak terlalu keras terhadap Beijing.

"Itu tidak benar," kata Biden, Selasa (14/9), ketika ditanya wartawan apakah dia kecewa karena Xi tidak mau bertemu dengannya.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada Selasa bahwa laporan itu "bukan penggambaran yang akurat dari panggilan tersebut. Titik."

Seorang sumber yang termasuk di antara mereka yang diberi pengarahan dalam panggilan itu mengonfirmasi bahwa laporan itu akurat.

"Xi tampaknya mengisyaratkan bahwa nada dan suasana hubungan perlu ditingkatkan terlebih dahulu," kata sumber itu kepada Reuters.

Kedutaan China di Washington tidak segera menanggapi ketika dimintai komentar.

Financial Times mengutip salah satu sumbernya yang mengatakan Biden telah mengangkat pertemuan tingkat tinggi sebagai salah satu dari beberapa kemungkinan untuk keterlibatan lanjutan dengan Xi, dan dia tidak mengharapkan tanggapan segera.

Laporan itu mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa sementara Xi tidak terlibat dengan gagasan pertemuan puncak, yang disebut Gedung Putih karena kekhawatiran tentang COVID-19.

KTT G20 di Italia pada Oktober telah dibicarakan sebagai tempat yang memungkinkan untuk pertemuan tatap muka, tetapi Xi belum meninggalkan China sejak pecahnya pandemi awal tahun lalu.

"Seperti yang telah kami katakan, para presiden membahas pentingnya dapat melakukan diskusi pribadi antara kedua pemimpin, dan kami akan menghormati itu," kata Sullivan dalam pernyataannya.

Panggilan telepon antara Biden dan Xi adalah yang pertama dalam tujuh bulan dan mereka membahas perlunya memastikan bahwa persaingan antara dua ekonomi terbesar dunia tidak mengarah ke konflik.

Baca juga: Raksasa teknologi mendukung langkah keamanan siber AS

Dalam pengarahan resmi sebelum sambungan telepon dilakukan, AS menyebut percakapan itu sebagai ujian apakah keterlibatan langsung tingkat tinggi dapat mengakhiri kebuntuan dalam hubungan AS-China, yang berada pada level terburuk dalam beberapa dekade.

Baca juga: Presiden Biden janji buru penyerang bandara Kabul

Media pemerintah China mengatakan Xi telah memberi tahu Biden bahwa kebijakan AS terhadap China memberlakukan "kesulitan serius" pada hubungan, tetapi menambahkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan kontak yang sering dan meminta tim tingkat kerja untuk meningkatkan komunikasi.
(Antara/Reuters)

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024