Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono Abadi mengimbau warga mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir di Pulau Flores bagian barat selama sepekan ke depan.
"Potensi terjadinya hujan yang dapat disertai petir terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan Ende yang diprakirakan berlangsung selama 21-27 September 2021," katanya di Kupang, Selasa (21/9).
Selain hujan yang bisa disertai petir, katanya, potensi angin kencang sesaat juga terjadi di sejumlah wilayah kabupaten tersebut.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan-petir di wilayah Flores dan Alor
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan dan angin di Flores bagian barat
Potensi ancaman cuaca ekstrem ini, kata dia, perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Ia menjelaskan posisi gelombang atmosfer pembawa massa udara basah atau Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di kuadran 3.
Diprakirakan dalam satu pekan ke depan posisi MJO berada di kuadran 4 dan 5 sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian timur, termasuk wilayah NTT.
Oleh sebab itu, ia mengimbau warga terutama di wilayah terdampak potensi cuaca ekstrem agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang bisa terjadi.
"Kami mengimbau warga agar terus memantau kondisi cuaca dan jika mengalami cuaca yang berubah secara ekstrem bisa langsung menyampaikan ke BMKG terdekat atau lewat telpon 081139404264," katanya.
"Potensi terjadinya hujan yang dapat disertai petir terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, dan Ende yang diprakirakan berlangsung selama 21-27 September 2021," katanya di Kupang, Selasa (21/9).
Selain hujan yang bisa disertai petir, katanya, potensi angin kencang sesaat juga terjadi di sejumlah wilayah kabupaten tersebut.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan-petir di wilayah Flores dan Alor
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan dan angin di Flores bagian barat
Potensi ancaman cuaca ekstrem ini, kata dia, perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Ia menjelaskan posisi gelombang atmosfer pembawa massa udara basah atau Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di kuadran 3.
Diprakirakan dalam satu pekan ke depan posisi MJO berada di kuadran 4 dan 5 sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian timur, termasuk wilayah NTT.
Oleh sebab itu, ia mengimbau warga terutama di wilayah terdampak potensi cuaca ekstrem agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang bisa terjadi.
"Kami mengimbau warga agar terus memantau kondisi cuaca dan jika mengalami cuaca yang berubah secara ekstrem bisa langsung menyampaikan ke BMKG terdekat atau lewat telpon 081139404264," katanya.