PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang berbicara pada Hari Internasional untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir, menyatakan senjata nuklir harus dilenyapkan dari dunia dan era baru dialog, harapan dan perdamaian harus dimulai.
Mengatasi ancaman senjata nuklir "sudah menjadi tugas utama PBB sejak awal," kata pejabat tertinggi PBB itu.
"Pada 1946, resolusi Majelis Umum pertama mengupayakan 'penghapusan persenjataan nasional senjata atom dan semua senjata utama lainnya yang dapat disesuaikan dengan pemusnahan massal'," ungkap sekjen.
Baca juga: Sekjen PBB peringatkan dunia tentang distribusi vaksin yang tak adil
Pimpinan PBB menunjukkan bahwa meski secara keseluruhan jumlah senjata nuklir menurun selama beberapa dekade, namun sekitar 14.000 senjata di seluruh dunia masih ditimbun.
Baca juga: Haiti minta PBB selidiki pembunuhan presiden Jovenel Moise
Kondisi itu membuat dunia menghadapi "tingkat risiko nuklir paling tinggi," dalam hampir empat dekade.
"Kini saatnya untuk mengusir ancaman ini selamanya, melenyapkan senjata nuklir dari dunia kita," kata Guterres, "dan mengantarkan era baru dialog, harapan dan perdamaian bagi semua orang." (Antara/Xinhua)
Mengatasi ancaman senjata nuklir "sudah menjadi tugas utama PBB sejak awal," kata pejabat tertinggi PBB itu.
"Pada 1946, resolusi Majelis Umum pertama mengupayakan 'penghapusan persenjataan nasional senjata atom dan semua senjata utama lainnya yang dapat disesuaikan dengan pemusnahan massal'," ungkap sekjen.
Baca juga: Sekjen PBB peringatkan dunia tentang distribusi vaksin yang tak adil
Pimpinan PBB menunjukkan bahwa meski secara keseluruhan jumlah senjata nuklir menurun selama beberapa dekade, namun sekitar 14.000 senjata di seluruh dunia masih ditimbun.
Baca juga: Haiti minta PBB selidiki pembunuhan presiden Jovenel Moise
Kondisi itu membuat dunia menghadapi "tingkat risiko nuklir paling tinggi," dalam hampir empat dekade.
"Kini saatnya untuk mengusir ancaman ini selamanya, melenyapkan senjata nuklir dari dunia kita," kata Guterres, "dan mengantarkan era baru dialog, harapan dan perdamaian bagi semua orang." (Antara/Xinhua)