Kupang (ANTARA) - Bupati Kupang Korinus Masneno mengapresiasi Kejaksaan Tinggi NTT yang menyelamatkan kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi perjanjian kerja sama penggunaan aset milik Pemerintah Kabupaten Kupang dari PT Nusa Investasi Mandiri senilai Rp17,3 miliar.
"Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kupang mengapresiasi upaya Kejaksaan Tinggi NTT yang menyelamatkan kerugian negara dalam kasus sewa aset Pemkab Kupang yang nilainya sangat besar," katanya di Kantor Kejaksaan Tinggi NTT, Kamis (30/9).
Korinus Masneno mengatakan hal itu dalam keterangan pers yang digelar Kejaksaan Tinggi NTT terkait penyitaan barang bukti berupa dana sebesar Rp17,3 miliar dalam kasus dugaan korupsi perjanjian kerja sama penggunaan aset milik Pemerintah Kabupaten Kupang dengan PT Nusa Investasi Mandiri.
Menurut dia, keberhasilan pengembalian kerugian negara ini hanya bisa dilakukan orang-orang yang memiliki hati bagi kepentingan rakyat sehingga kerugian negara sesuai hasil penghitungan dilakukan Kejaksaan dapat diperoleh Pemerintah Kabupaten Kupang.
Baca juga: Kejati NTT selamatkan kerugian negara Rp17,3 miliar
Ia mengaku tidak menduga mendapat dana sebesar Rp17,3 miliar dalam kondisi yang sulit akibat pandemi COVID-19 yang telah menguras banyak anggaran daerah untuk penanganan COVID-19.
"Kami tidak pernah membayangkan bisa mendapatkan dana yang begini banyak sehingga hal ini menjadi kenangan yang luar biasa bagi Pemerintah Kabupaten Kupang. Peristiwa ini menjadi sejarah panjang bagi Kabupaten Kupang ," tegasnya.
Beberapa karyawan Bank NTT sedang menghitung uang senilai Rp17,3 miliar hasil sitaan Kejaksaan Tinggi NTT dalam kasus dugaan korupsi sewa aset Pemerintah Kabupaten Kupang, di Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi NTT, Kamis (30/9). (ANTARA FOTO/ Benny Jahang)
Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Kupang segera berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Kupang guna mendapatkan persetujuan dewan agar dana
Rp17,3 miliar itu dijadikan sebagai saham Pemerintah Kabupaten Kupang di Bank NTT.
Baca juga: Mahkamah Agung vonis 7,6 tahun penjara koruptor dana Bank NTT
Ia berharap kebijakan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk menjadikan dana itu sebagai saham tambahan di Bank NTT agar menjadi contoh bagi generasi daerah itu untuk tetap memprioritaskan pembangunan ekonomi masyarakat segala-galanya daripada menghabiskan anggaran untuk kepentingan lain.
"Semula kami tidak memiliki harapan apa pun dari peristiwa aset ini . Kami tidak menduga akan menerima dana sebesar ini, dalam benak kami selama ini hanya berpikir siapa yang masuk penjara dalam persoalan ini," katanya didampingi Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Yulianto.
"Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kupang mengapresiasi upaya Kejaksaan Tinggi NTT yang menyelamatkan kerugian negara dalam kasus sewa aset Pemkab Kupang yang nilainya sangat besar," katanya di Kantor Kejaksaan Tinggi NTT, Kamis (30/9).
Korinus Masneno mengatakan hal itu dalam keterangan pers yang digelar Kejaksaan Tinggi NTT terkait penyitaan barang bukti berupa dana sebesar Rp17,3 miliar dalam kasus dugaan korupsi perjanjian kerja sama penggunaan aset milik Pemerintah Kabupaten Kupang dengan PT Nusa Investasi Mandiri.
Menurut dia, keberhasilan pengembalian kerugian negara ini hanya bisa dilakukan orang-orang yang memiliki hati bagi kepentingan rakyat sehingga kerugian negara sesuai hasil penghitungan dilakukan Kejaksaan dapat diperoleh Pemerintah Kabupaten Kupang.
Baca juga: Kejati NTT selamatkan kerugian negara Rp17,3 miliar
Ia mengaku tidak menduga mendapat dana sebesar Rp17,3 miliar dalam kondisi yang sulit akibat pandemi COVID-19 yang telah menguras banyak anggaran daerah untuk penanganan COVID-19.
"Kami tidak pernah membayangkan bisa mendapatkan dana yang begini banyak sehingga hal ini menjadi kenangan yang luar biasa bagi Pemerintah Kabupaten Kupang. Peristiwa ini menjadi sejarah panjang bagi Kabupaten Kupang ," tegasnya.
Rp17,3 miliar itu dijadikan sebagai saham Pemerintah Kabupaten Kupang di Bank NTT.
Baca juga: Mahkamah Agung vonis 7,6 tahun penjara koruptor dana Bank NTT
Ia berharap kebijakan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk menjadikan dana itu sebagai saham tambahan di Bank NTT agar menjadi contoh bagi generasi daerah itu untuk tetap memprioritaskan pembangunan ekonomi masyarakat segala-galanya daripada menghabiskan anggaran untuk kepentingan lain.
"Semula kami tidak memiliki harapan apa pun dari peristiwa aset ini . Kami tidak menduga akan menerima dana sebesar ini, dalam benak kami selama ini hanya berpikir siapa yang masuk penjara dalam persoalan ini," katanya didampingi Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Yulianto.