Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mewajibkan pemerintah daerah untuk menyiapakan fasilitas Isoter (Isolasi Terpadu) untuk para atlet yang kembali dari penyelenggaraan PON Papua.
“Diminta daerah masing-masing untuk mempersiapkan isoter di atau isolasi di wilayah atau di daerah masing-masing dan selama 5 hari. Tentunya (atlet) akan di PCR di hari pertama dan keempat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Perkembangan PPKM secara daring, Senin, (11/10).
Menko Airlangga mengatakan pemerintah akan merevisi SE Satgas COVID-19 nomor 19 terkait mekanisme kepulangan atlet PON tersebut dan peraturan karantina terbaru akan berlaku pada 12 Oktober mendatang.
“Kemarin sudah sekitar 30 persen atlet kembali itu persyaratannya adalah isolasi mandiri. Sehingga (peraturan) ini akan ditarik menjadi isolasi di wilayah karantina di wilayah masing-masing selama 5 hari,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyebut bahwa seluruh biaya tes dan karantina di tanggung oleh pemerintah daerah dan Satgas COVID-19 daerah.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa per 10 Oktober, sebanyak 65 orang dari dari penyelenggaran PON terkonfirmasi positif COVID-19. Rinciannya, sebanyak 72 persen merupakan atlet, official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit dan wartawan 1,5 persen. Sedangkan positivity rate PON Papua adalah 1,45 persen, kemudian terjadi di semua kota baik Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
“Beberapa atlet yang cabor yang cukup banyak yang di atas 9 itu judo dan sepatu roda, kemudian 7 motocross panahan dan kriket, yang lain antara 4,2 dan 1,” tutur Airlangga.
Baca juga: Wali Kota Jayapura minta prokes di venue PON XX Papua diperketat
Baca juga: 29 kasus COVID-19 ditemukan di empat klaster PON XX Papua
Pemerintah wajibkan Pemda siapkan Isoter bagi atlet PON Papua
Petugas kesehatan mengecek surat vaksin dari penonton yang akan menyaksikan perlombaan dayung di Teluk Youfena, Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021). (ANTARA/Asep Firmansyah)