Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyatakan siap memenangkan pasangan Marhaen, Marianus Sae-Emelia Julia Nomleni dalam arena Pemilu Gubernur NTT yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018.
"Saya akan berjuang memenangkan pasangan tersebut untuk menunjukkan bahwa saya tidak berada di pihak lain sebagaimana dituduhkan lawan-lawan politik selama ini," katanya saat berkampanye untuk pasangan Marhaen di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu (14/4).
Pasangan Marhaen yang diusung PDI Perjuangan dan PKB dalam musim Pilkada 2018, hanya dilakonkan oleh Calon Wakil Gubernur Emelia Julia Nomleni, karena pasangannya Marianus Sae saat ini sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan korupsi.
Bupati Ngada dua periode itu terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, sehari sebelum ditetapkan oleh KPU sebagai calon gubernur NTT periode 2018-2023 pada 11 Februari 2018.
Frans yang juga Gubernur NTT itu mengatakan dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, masyarakat menghendaki agar pasangan Marhaen melanjutkan Program Desa Mandiri Anggur Merah.
Baca juga: Pilkada 2018 - PDIP bertekad menangkan MS-Nomleni di NTT
. Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Frans Lebu Raya (kanan) didampingi isterinya Lucia Adinda Lebu Raya (kiri) sedang menyimak orasi salah seorang kader PDIP saat kampanye pasangan Marianus Sae-Emelia Nomleni di Kupang, Sabtu (14/4). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Sementara itu, calon Wakil Gubernur NTT, Emelia Julia Nomleni atau biasa disapa Mama Emi setuju jika Marhaen dapat melanjutkan program pro rakyat tersebut, karena Desa Mandiri Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) merupakan satu-satunya program yang mampu mengentaskan kemiskinan di NTT.
Pemerintahan Gubernur Frans Lebu Raya atas persetujuan DPRD NTT mengalokasi dana dari APBD NTT sejak 2011 sebesar Rp250 juta kepada setiap desa di NTT untuk mengembangkan berbagai usaha menuju sejahtera.
Sampai sejauh ini, disaat Frans Lebu Raya mengakhiri masa jabatannya kedua sebagai Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018 pada Juli mendatang, sudah ratusan miliar rupiah dana APBD dikucurkan kepada setiap desa di NTT untuk mendukung Program Desa Mandiri Anggur Merah.
"Anggur Merah merupakan satu-satunya alat untuk mengentaskan kemiskinan di NTT, karena program pro rakyat tersebut, membuat para pemuda di desa-desa menjadi hidup mandiri bersama masyarakatnya," kata Mama Emi.
Dalam pengamatannya, NTT memiliki potensi alam yang luar biasa yang perlu dikembangkan. "Potensi itu siap kami manfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan di NTT lewat Program Desa Mandiri Anggur Merah tersebut," katanya menegaskan.
Ia mengatakan spirit perjuangan pasangan Marhaen dalam konstalasi Pilkada NTT tidak hanya sebagai pelengkap penderita, tetapi siap melakukan kerja nyata demi rakyat jika kelak dipercayakan untuk memimpin daerah ini.
Baca juga: PDIP hadapi tantangan besar dalam Pilgub NTT
PDIP Nusa Tenggara Timur satukan tekad untuk memenangkan MS-Nomleni dalam Pilgub NTT 2018. (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)
"Saya akan berjuang memenangkan pasangan tersebut untuk menunjukkan bahwa saya tidak berada di pihak lain sebagaimana dituduhkan lawan-lawan politik selama ini," katanya saat berkampanye untuk pasangan Marhaen di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu (14/4).
Pasangan Marhaen yang diusung PDI Perjuangan dan PKB dalam musim Pilkada 2018, hanya dilakonkan oleh Calon Wakil Gubernur Emelia Julia Nomleni, karena pasangannya Marianus Sae saat ini sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan korupsi.
Bupati Ngada dua periode itu terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, sehari sebelum ditetapkan oleh KPU sebagai calon gubernur NTT periode 2018-2023 pada 11 Februari 2018.
Frans yang juga Gubernur NTT itu mengatakan dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, masyarakat menghendaki agar pasangan Marhaen melanjutkan Program Desa Mandiri Anggur Merah.
Baca juga: Pilkada 2018 - PDIP bertekad menangkan MS-Nomleni di NTT
Pemerintahan Gubernur Frans Lebu Raya atas persetujuan DPRD NTT mengalokasi dana dari APBD NTT sejak 2011 sebesar Rp250 juta kepada setiap desa di NTT untuk mengembangkan berbagai usaha menuju sejahtera.
Sampai sejauh ini, disaat Frans Lebu Raya mengakhiri masa jabatannya kedua sebagai Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018 pada Juli mendatang, sudah ratusan miliar rupiah dana APBD dikucurkan kepada setiap desa di NTT untuk mendukung Program Desa Mandiri Anggur Merah.
"Anggur Merah merupakan satu-satunya alat untuk mengentaskan kemiskinan di NTT, karena program pro rakyat tersebut, membuat para pemuda di desa-desa menjadi hidup mandiri bersama masyarakatnya," kata Mama Emi.
Dalam pengamatannya, NTT memiliki potensi alam yang luar biasa yang perlu dikembangkan. "Potensi itu siap kami manfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan di NTT lewat Program Desa Mandiri Anggur Merah tersebut," katanya menegaskan.
Ia mengatakan spirit perjuangan pasangan Marhaen dalam konstalasi Pilkada NTT tidak hanya sebagai pelengkap penderita, tetapi siap melakukan kerja nyata demi rakyat jika kelak dipercayakan untuk memimpin daerah ini.
Baca juga: PDIP hadapi tantangan besar dalam Pilgub NTT