Kupang (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi mengimbau warga agar mewaspadai ancaman gelombang tinggi pada lima titik perairan di Nusa Tenggara Timur.
"Gelombang laut dengan ketinggian mencapai empat meter perlu diwaspadai, terutama berisiko terhadap kapal feri maupun kapal nelayan," katanya di Kupang, Selasa, (19/10).
Ia menyebutkan kondisi gelombang tinggi terjadi di lima titik perairan, yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Ancaman gelombang tinggi ini, kata dia, diperkirakan berlangsung selama 20-22 Oktober 2021.
Ia mengatakan kondisi cuaca ekstrem ini perlu diwaspadai karena gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang ada.
Syafel Hadi juga mengimbau nelayan dengan perahu tradisional dan kapal tongkang mewaspadai gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang terjadi di sejumlah titik perairan lain di NTT, seperti Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombau, dan perairan utara Kupang-Rote.
Ia menambahkan sementara ini kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah tenggara ke barat dengan kecepatan 1-5 Skala Beaufort.
Baca juga: Hujan deras disertai kilat dan angin kencang landa sebagian Indonesia
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi angin kencang di Manggarai Barat
"Gelombang laut dengan ketinggian mencapai empat meter perlu diwaspadai, terutama berisiko terhadap kapal feri maupun kapal nelayan," katanya di Kupang, Selasa, (19/10).
Ia menyebutkan kondisi gelombang tinggi terjadi di lima titik perairan, yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Ancaman gelombang tinggi ini, kata dia, diperkirakan berlangsung selama 20-22 Oktober 2021.
Ia mengatakan kondisi cuaca ekstrem ini perlu diwaspadai karena gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang ada.
Syafel Hadi juga mengimbau nelayan dengan perahu tradisional dan kapal tongkang mewaspadai gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang terjadi di sejumlah titik perairan lain di NTT, seperti Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombau, dan perairan utara Kupang-Rote.
Ia menambahkan sementara ini kondisi sinoptik menunjukkan bahwa umumnya angin bertiup dari arah tenggara ke barat dengan kecepatan 1-5 Skala Beaufort.
Baca juga: Hujan deras disertai kilat dan angin kencang landa sebagian Indonesia
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai potensi angin kencang di Manggarai Barat